4 Negara yang Dikunjungi Paus Fransiskus dalam Lawatan Terpanjang dan Paling Menantang
Senin, 02 September 2024 - 15:30 WIB
3. Timor Leste
Foto/AP
Ketika Yohanes Paulus mengunjungi Timor Timur pada tahun 1989, ia berusaha menghibur penduduknya yang mayoritas beragama Katolik yang telah menderita di bawah pendudukan brutal dan berdarah Indonesia selama 15 tahun.
“Selama bertahun-tahun, Anda telah mengalami kehancuran dan kematian akibat konflik; Anda telah tahu apa artinya menjadi korban kebencian dan perjuangan,” kata Yohanes Paulus kepada umat Katholik selama Misa di tepi pantai di Tasi-Toli, dekat Dili.
“Saya berdoa agar mereka yang bertanggung jawab atas kehidupan di Timor Timur akan bertindak dengan kebijaksanaan dan niat baik terhadap semua orang, saat mereka mencari penyelesaian yang adil dan damai atas kesulitan-kesulitan saat ini,” katanya saat itu dalam tantangan langsung kepada Indonesia.
Butuh waktu satu dekade lagi bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyelenggarakan referendum kemerdekaan Timor, yang kemudian ditanggapi Indonesia dengan kampanye bumi hangus yang menghancurkan bekas jajahan Portugis itu. Timor Timur muncul sebagai negara merdeka pada tahun 2002, tetapi masih menanggung trauma dan luka pendudukan yang menewaskan sebanyak 200.000 orang — hampir seperempat dari populasi.
Paus Fransiskus akan benar-benar mengikuti jejak Yohanes Paulus ketika ia merayakan Misa di lapangan terbuka tepi pantai yang sama dengan liturgi tahun 1989, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai tanggal penting dalam gerakan kemerdekaan Timor.
“Misa bersama Paus itu merupakan momen yang sangat kuat dan sangat penting bagi identitas Timor,” kata Giorgio Bernardelli, editor AsiaNews, kantor berita misionaris. “Dalam banyak hal, hal itu juga menyoroti drama yang dijalani Timor untuk komunitas internasional.”
Warisan lain yang akan dihadapi Fransiskus adalah skandal pelecehan seksual oleh pendeta: Pahlawan kemerdekaan yang dihormati dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Uskup Carlos Felipe Ximenes Belo diam-diam dikenai sanksi oleh Vatikan pada tahun 2020 karena melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki.
Tidak ada kabar apakah Paus Fransiskus akan merujuk pada Belo, yang masih dihormati di Timor Leste tetapi telah dilarang oleh Vatikan untuk kembali.
Lihat Juga :
tulis komentar anda