Salahkan AS, Akademisi China Warning Asia Bisa Jadi Panggung Perang Dunia III

Kamis, 29 Agustus 2024 - 11:02 WIB
Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah China yang harus disatukan kembali dengan daratan China, bahkan dengan kekerasan jika perlu.

Sementara sebagian besar negara, termasuk AS, tidak secara resmi mengakui Taiwan sebagai negara merdeka, Washington menentang segala upaya untuk merebut pulau itu secara paksa dan secara hukum berkomitmen untuk menyediakan senjata untuk mendukung pertahanan diri Taiwan.

Zheng mengatakan bahwa AS "sangat tertanam di Asia" dan semakin menjadi "penyelenggara utama" konflik di kawasan tersebut.

"Sejak AS beralih ke Asia pada akhir tahun 2011, AS telah membentuk sedikitnya tujuh aliansi mini-multilateral, yang semuanya ditujukan untuk melawan China," imbuh Zheng, meskipun dia tidak menyebutkan perjanjian mana yang dia maksud.

Dia juga mencatat bahwa tujuan utama AS adalah untuk memprovokasi "pergeseran strategis" dalam fokus NATO untuk menganggap China sebagai ancaman besar, yang mengharuskan negara-negara Eropa terkemuka memandang China dalam sudut pandang ini.

SCMP melaporkan hubungan China dengan Uni Eropa telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir karena ketidaksepakatan yang signifikan atas isu-isu seperti subsidi untuk kendaraan listrik, hak asasi manusia, dan hubungan Beijing yang semakin erat dengan Rusia.

Selain itu, negara-negara anggota utama Uni Eropa, termasuk Prancis dan Jerman, telah meningkatkan keterlibatan mereka di kawasan Indo-Pasifik.

Zheng mengamati bahwa meskipun AS menegaskan tindakannya dimaksudkan untuk "menahan" potensi konflik yang berasal dari perilaku China, pada kenyataannya, AS "membangun kerangka kerja perang global."

"China tidak diragukan lagi adalah 'mata badai' dalam situasi geopolitik ini...Tentu saja, mengatasi pergeseran geopolitik yang mendalam ini adalah tantangan paling berat bagi generasi kita," paparnya.

Zheng juga memperingatkan bahwa AS sedang berupaya menciptakan mitra Asia bagi NATO.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More