Bos Shin Bet Peringatkan Netanyahu soal Kebrutalan Pemukim Israel dan Ulah Ben-Gvir

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 09:15 WIB
“Kerusakan yang dialami Negara Israel, terutama sekarang dan sebagian besar pemukim, tidak terlukiskan: delegitimasi global, bahkan di antara sekutu terbesar kita; menipisnya personel IDF (militer Israel) yang sudah berjuang keras untuk menjalankan semua misinya dan yang tidak dimaksudkan untuk menangani hal ini,” tulis dia.

Bar melanjutkan, “Serangan dendam yang memicu front lain dalam perang multi-front yang sedang kita hadapi; menempatkan lebih banyak pemain dalam siklus teror; jalan yang licin menuju perasaan kurangnya pemerintahan; hambatan lain untuk menciptakan aliansi lokal yang kita butuhkan untuk melawan poros Syiah; dan yang terpenting, noda besar pada Yudaisme dan kita semua.”

Pekan lalu pemukim Yahudi membunuh Rashid Mahmoud Sedda, 22 tahun, dalam serangan pemukim di desa Jit, sebelah timur Qalqiliya di Tepi Barat dan melukai seorang lainnya secara kritis di dada, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Sumber-sumber lokal mengatakan para pemukim ilegal menyerang bagian barat desa tersebut, membakar beberapa kendaraan, dan menembak serta membunuh penduduk desa muda tersebut serta melukai seorang lainnya, menurut kantor berita resmi Palestina WAFA.

Penyerbuan Masjid Al Aqsa



Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi terhadap para pemukim dan organisasi-organisasi Yahudi ekstremis di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki, dengan alasan pelanggaran hak asasi manusia yang serius terhadap warga Palestina.

Pimpinan Shin Bet mengecam kunjungan Ben-Gvir baru-baru ini ke kompleks Masjid al-Aqsa dengan mengatakan, "Perkembangan ke arah ini akan menyebabkan pertumpahan darah dan akan mengubah wajah Negara Israel secara tak terduga."

"Saya yakin bahwa kita memerlukan pernyataan tegas bahwa ini salah dan berbahaya, secara moral dan demi keamanan … Saya yakin bahwa ini perlu menjadi salah satu tujuan utama pemerintah sebelum terlambat," tegas Bar.

Laporan itu mengatakan kantor Ben-Gvir menuduh Bar "berusaha memutarbalikkan fakta" dan menyerang Menteri Keamanan untuk "menghindar dari pembahasan tentang tanggung jawabnya atas konsep dan kegagalan yang menyebabkan 7 Oktober."

"Itu tidak akan membantunya. Setelah (mantan kepala intelijen IDF Aharon) Haliva, dialah orang berikutnya yang harus mengundurkan diri," tegas kantor Ben-Gvir tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More