Apakah Perang Rusia dan Ukraina akan Berakhir pada 2024?
Rabu, 21 Agustus 2024 - 12:15 WIB
Lukashenko mengisyaratkan, tanpa memberikan bukti, bahwa Kiev mungkin memiliki rencana untuk menyerang Belarusia.
Dia mengatakan, “Minsk tidak akan membiarkan pasukan Ukraina menginjak-injak negara kita."
Militer Ukraina tidak segera menanggapi permintaan tertulis untuk memberikan komentar.
Pemimpin Belarusia telah memposisikan dirinya sebagai pendukung utama Putin sejak presiden Rusia memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, yang sebagian di antaranya dilakukan dari tanah Belarusia.
Alih-alih membiarkan pertempuran terus berkecamuk, Lukashenko mendesak perundingan damai.
"Mari kita duduk di meja perundingan dan akhiri pertikaian ini," papar dia. "Baik rakyat Ukraina, Rusia, maupun Belarusia tidak membutuhkannya. Mereka (Barat) membutuhkannya."
Moskow mengatakan setiap perundingan damai harus didasarkan pada Ukraina yang menyerahkan tanah yang jumlahnya mencapai seperlima dari wilayahnya, sebagian besar sudah disita oleh pasukan Rusia.
Ukraina mengatakan Kiev akan siap untuk perundingan asalkan kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina dihormati sepenuhnya.
Lukashenko menuduh Barat bertaruh bahwa situasi yang tidak stabil di Kursk akan mendorong mobilisasi pasukan di Belarusia dan Rusia dan "mengguncang masyarakat dari dalam."
"Kami tidak menginginkan eskalasi dan kami tidak menginginkan perang melawan seluruh NATO. Kami tidak menginginkan itu," tegas dia.
Dia mengatakan, “Minsk tidak akan membiarkan pasukan Ukraina menginjak-injak negara kita."
Militer Ukraina tidak segera menanggapi permintaan tertulis untuk memberikan komentar.
Pemimpin Belarusia telah memposisikan dirinya sebagai pendukung utama Putin sejak presiden Rusia memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, yang sebagian di antaranya dilakukan dari tanah Belarusia.
Alih-alih membiarkan pertempuran terus berkecamuk, Lukashenko mendesak perundingan damai.
"Mari kita duduk di meja perundingan dan akhiri pertikaian ini," papar dia. "Baik rakyat Ukraina, Rusia, maupun Belarusia tidak membutuhkannya. Mereka (Barat) membutuhkannya."
Moskow mengatakan setiap perundingan damai harus didasarkan pada Ukraina yang menyerahkan tanah yang jumlahnya mencapai seperlima dari wilayahnya, sebagian besar sudah disita oleh pasukan Rusia.
Ukraina mengatakan Kiev akan siap untuk perundingan asalkan kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina dihormati sepenuhnya.
Lukashenko menuduh Barat bertaruh bahwa situasi yang tidak stabil di Kursk akan mendorong mobilisasi pasukan di Belarusia dan Rusia dan "mengguncang masyarakat dari dalam."
"Kami tidak menginginkan eskalasi dan kami tidak menginginkan perang melawan seluruh NATO. Kami tidak menginginkan itu," tegas dia.
tulis komentar anda