Yunani-Turki Bersitegang, Menlu Jerman: Sebuah Percikan Bisa Picu Bencana

Selasa, 25 Agustus 2020 - 22:08 WIB
Menteri luar negeri Yunani menuduh Turki menampilkan ideologi "neo-Ottoman", merujuk pada keinginan Ankara untuk menghidupkan kembali kerajaan Turki Ottoman yang pernah menguasai sebagian besar Mediterania timur, termasuk yang sekarang disebut Yunani.

Dia bersikeras Athena akan melindungi hak kedaulatan dan kepentingannya dari tetangganya yang jauh lebih besar dan bersenjata berat.

"Saat kami berbicara, Turki terus bertindak secara ilegal, meningkat, memprovokasi," kata Dendias.

“Alih-alih de-eskalasi, kami menyaksikan provokasi baru. Kami menyaksikan upaya untuk menerapkan tujuan ekspansionis terhadap tetangga dan sekutu," sambungnya.

Kunjungan Maas dilakukan saat Yunani memulai latihan angkatan laut dan udara di tenggara Kreta dan di selatan pulau Kastellorizo, Yunani. Pada hari Senin, kapal dan pesawat militer Yunani dan Amerika Serikat (AS) juga melakukan latihan bersama di selatan Kreta, kata pejabat Yunani pada hari Selasa.

Maas kini sedang menuju ke Ankara, di mana dia akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu Selasa malam waktu setempat. Perjalanannya dilakukan menjelang pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Berlin akhir pekan ini, di mana permasalahan Turki akan dibahas.

Kedua tetangga telah terkunci dalam perselisihan yang semakin sengit selama berminggu-minggu, menempatkan militer mereka dalam keadaan siaga dan mengirim kapal perang untuk saling membayangi, mengenai batas-batas laut dan hak prospek lepas pantai.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ber)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More