Divonis Seumur Hidup, 'Si Jagal Bosnia' Ratko Mladic Ajukan Banding
Selasa, 25 Agustus 2020 - 21:39 WIB
DEN HAAG - Jenderal Serbia yang berjuluk Si Jagal Bosnia karena aksinya dalam pembantaian di Srebenica, Ratko Mladic, mengajukan banding ke pengadilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Den Haag, Belanda. Mladic mengajukan banding atas hukuman genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang Yugoslavia yang dijatuhkan kepadanya pada 2017 lalu.
Baik pembela dan penuntut mengajukan banding atas putusan tersebut. Tim Mladic meminta pembebasan sementara jaksa penuntut menginginkan putusan bersalah atas genosida di enam kota lain.
Banding awalnya dijadwalkan untuk dimulai pada Maret tetapi ditunda karena kesehatan Mladic. Kemudian ditunda karena pandemi virus Corona.
Pada hari Selasa (25/8/2020), Mladic yang tampak lemah muncul di pengadilan dengan mengenakan masker karena peraturan virus corona, yang kemudian dia lepaskan. Mengenakan jas dengan dasi merah, awalnya dia mengeluh tidak bisa mengikuti persidangan melalui headphone.
"Sidang hari ini tidak pantas dan mengancam keguguran keadilan, sehingga saya tidak dapat tinggal diam dalam persidangan yang dipertanyakan ini," kata pengacara pembela Dragan Ivetic di pengadilan dalam sambutan pembukaan.
"Saya tidak dapat memperoleh instruksi yang berarti dari Tuan Mladic, atau diyakinkan bahwa dia dapat mengikuti proses dengan serius," imbuhnya seperti dikutip dari Deutsche Welle.
Pengacara Mladic telah berulang kali mengeluhkan tentang kesehatan kliennya yang buruk, tetapi dalam putusan tertulis sebelum persidangan hari Selasa, hakim mengatakan bahwa para pengacara belum membuktikan bahwa Mladic tidak dapat berkomunikasi, berkonsultasi dengan penasihatnya, dan/atau memahami inti dari persidangan.
Mladic (77) saat ini menjalani hukuman seumur hidup setelah dinyatakan bersalah mengawasi pembantaian 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim Bosnia di Srebrenica pada 1995. Ia juga melakukan penyerangan serta membunuh warga sipil selama 43 bulan pengepungan Ibu Kota Bosnia, Sarajevo. Pembantaian di Srebrenica dianggap sebagai salah satu kekejaman terburuk di Eropa sejak Holocaust.(Baca: Warga Bosnia Kenang 25 Tahun Pembantaian Srebrenica )
Hakim pengadilan memutuskan bahwa dia bertanggung jawab atas pembantaian Muslim Bosnia dan kampanye "pembersihan etnis" sebagai bagian dari rencana untuk membentuk Serbia Besar dari beberapa bagian bekas Yugoslavia, bersama dengan pemimpin Serbia Bosnia Radovan Karadzic dan mantan politisi Serbia Slobodan Milosevic. Mladic adalah komandan pasukan Serbia Bosnia selama perang 1992-95 yang merupakan bagian dari pecahnya Yugoslavia.
Sekitar 100.000 orang tewas dan 2,2 juta lainnya mengungsi dalam perang Bosnia, yang meletus saat persaingan komunal mencabik-cabik Yugoslavia setelah jatuhnya komunisme.
Mladic telah bersembunyi dari pengadilan di Serbia selama 16 tahun sebelum akhirnya ditangkap pada 2011.
Mantan jenderal itu diizinkan untuk berbicara di pengadilan selama 10 menit. Hakim belum menentukan tanggal untuk membacakan vonis, kemungkinan sekitar tahun 2021.(Baca: Bosnia Mendakwa Jenderal Serbia dalam Genosida Srebrenica )
Baik pembela dan penuntut mengajukan banding atas putusan tersebut. Tim Mladic meminta pembebasan sementara jaksa penuntut menginginkan putusan bersalah atas genosida di enam kota lain.
Banding awalnya dijadwalkan untuk dimulai pada Maret tetapi ditunda karena kesehatan Mladic. Kemudian ditunda karena pandemi virus Corona.
Pada hari Selasa (25/8/2020), Mladic yang tampak lemah muncul di pengadilan dengan mengenakan masker karena peraturan virus corona, yang kemudian dia lepaskan. Mengenakan jas dengan dasi merah, awalnya dia mengeluh tidak bisa mengikuti persidangan melalui headphone.
"Sidang hari ini tidak pantas dan mengancam keguguran keadilan, sehingga saya tidak dapat tinggal diam dalam persidangan yang dipertanyakan ini," kata pengacara pembela Dragan Ivetic di pengadilan dalam sambutan pembukaan.
"Saya tidak dapat memperoleh instruksi yang berarti dari Tuan Mladic, atau diyakinkan bahwa dia dapat mengikuti proses dengan serius," imbuhnya seperti dikutip dari Deutsche Welle.
Pengacara Mladic telah berulang kali mengeluhkan tentang kesehatan kliennya yang buruk, tetapi dalam putusan tertulis sebelum persidangan hari Selasa, hakim mengatakan bahwa para pengacara belum membuktikan bahwa Mladic tidak dapat berkomunikasi, berkonsultasi dengan penasihatnya, dan/atau memahami inti dari persidangan.
Mladic (77) saat ini menjalani hukuman seumur hidup setelah dinyatakan bersalah mengawasi pembantaian 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim Bosnia di Srebrenica pada 1995. Ia juga melakukan penyerangan serta membunuh warga sipil selama 43 bulan pengepungan Ibu Kota Bosnia, Sarajevo. Pembantaian di Srebrenica dianggap sebagai salah satu kekejaman terburuk di Eropa sejak Holocaust.(Baca: Warga Bosnia Kenang 25 Tahun Pembantaian Srebrenica )
Hakim pengadilan memutuskan bahwa dia bertanggung jawab atas pembantaian Muslim Bosnia dan kampanye "pembersihan etnis" sebagai bagian dari rencana untuk membentuk Serbia Besar dari beberapa bagian bekas Yugoslavia, bersama dengan pemimpin Serbia Bosnia Radovan Karadzic dan mantan politisi Serbia Slobodan Milosevic. Mladic adalah komandan pasukan Serbia Bosnia selama perang 1992-95 yang merupakan bagian dari pecahnya Yugoslavia.
Sekitar 100.000 orang tewas dan 2,2 juta lainnya mengungsi dalam perang Bosnia, yang meletus saat persaingan komunal mencabik-cabik Yugoslavia setelah jatuhnya komunisme.
Mladic telah bersembunyi dari pengadilan di Serbia selama 16 tahun sebelum akhirnya ditangkap pada 2011.
Mantan jenderal itu diizinkan untuk berbicara di pengadilan selama 10 menit. Hakim belum menentukan tanggal untuk membacakan vonis, kemungkinan sekitar tahun 2021.(Baca: Bosnia Mendakwa Jenderal Serbia dalam Genosida Srebrenica )
(ber)
tulis komentar anda