2 Jet Tempur AS Unjuk Kekuatan di Bosnia setelah Wilayah Pro-Rusia Ingin Memisahkan Diri

Selasa, 09 Januari 2024 - 08:14 WIB
loading...
2 Jet Tempur AS Unjuk Kekuatan di Bosnia setelah Wilayah Pro-Rusia Ingin Memisahkan Diri
Jet tempur F-16 AS unjuk kekuatan di wilayah udara Bosnia setelah wilayah pro-Rusia ingin memisahkan diri dari negara Balkan tersebut. Foto/REUTERS
A A A
SARAJEVO - Dua jet tempur F-16 Amerika Serikat (AS) unjuk kekuatan di wilayah udara Bosnia sebagai dukungan terhadap integritas negara Balkan tersebut.

Itu terjadi setelah pemimpin Serbia-Bosnia yang pro-Rusia, Milorad Dodik, ingin wilayahnya memisahkan diri.

Kedutaan Besar AS di Sarajevo mengatakan jet-jet tempur F-16 Fighting Falcon Angkatan Udara AS terbang di langit Bosnia pada hari Senin sebagai bagian dari latihan udara-ke-darat gabungan yang melibatkan pasukan Amerika dan Bosnia.

Manuver itu terjadi di wilayah kota Tuzla di bagian timur dan Brcko di bagian utara.



“Pelatihan bilateral ini merupakan contoh kerja sama militer dengan militer tingkat lanjut yang berkontribusi terhadap perdamaian dan keamanan di Balkan Barat serta menunjukkan komitmen Amerika Serikat untuk memastikan integritas wilayah BiH (Bosnia-Herzegovina) dalam menghadapi aktivitas anti-Dayton dan separatis,” kata kedutaan Amerika dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AP, Selasa (9/1/2024).

“Amerika Serikat telah menggarisbawahi bahwa Konstitusi BiH (Bosnia-Herzegovina) tidak memberikan hak untuk memisahkan diri, dan akan bertindak jika ada yang mencoba mengubah elemen dasar perjanjian perdamaian Dayton yang mengakhiri perang tahun 1992-1995 di negara tersebut," lanjut kedutaan Amerika.

Konflik etnis pada tahun 1990-an pecah karena orang-orang Serbia di Bosnia ingin mendirikan negara mereka sendiri dan bergabung dengan negara tetangganya, Serbia.

Lebih dari 100.000 orang terbunuh sebelum perang berakhir dalam perjanjian perdamaian yang ditengahi AS yang menciptakan entitas Serbia dan Bosnia-Kroasia yang disatukan oleh lembaga-lembaga bersama.

Dodik, yang merupakan presiden entitas Serbia bernama Republika Srpska, telah menentang sanksi AS dan Inggris atas kebijakannya.
Didukung oleh Rusia, dia berulang kali mengancam akan memisahkan separuh wilayah Bosnia yang dikuasai Serbia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1147 seconds (0.1#10.140)