Apakah Iran dan Irak Bermusuhan?

Senin, 19 Agustus 2024 - 19:50 WIB
Amerika dan Iran memiliki visi yang sama tentang Irak. Irak harus tetap stabil demi keamanan kawasan. Iran menekan kelompok Syiah Irak untuk berpartisipasi dalam upaya rekonstruksi politik negara itu sementara harus menyelamatkan mitra Amerika.

3. Campur Tangan Agresif Iran

Strategi Iran di Irak jelas. Irak yang dibentuk secara berlebihan oleh demokrasi Barat menimbulkan ancaman karena dapat memungkinkan Amerika menggunakan wilayahnya untuk melakukan serangan terhadap Iran.

Iran kemudian akan dengan cekatan memanfaatkan destabilisasi Baghdad untuk menunjukkan bahwa Amerika tidak mampu menegakkan ketertiban di Irak sambil mendukung para pemimpin Syiah Irak yang, pada bagian mereka, akan memberikan keamanan di jalan-jalan Irak. Untuk melaksanakan strategi yang cekatan ini, Iran akan mengandalkan berbagai elemen.

Ada beberapa partai Syiah di Irak, tetapi ada perbedaan di antara mereka. Gerakan Sadrist lebih fokus pada nasionalisme Irak dan menolak campur tangan Iran di negara tersebut. Pada bulan Mei 2006, pemerintahan pascaperang pertama di Irak dibentuk dan dipimpin oleh Nouri Al-Maliki yang beragama Syiah.

Presiden Ahmadinejad mengunjungi Irak, yang menandai dimulainya rekonsiliasi resmi. Iran juga merupakan negara pertama yang mengakui pemerintahan pasca-Saddam Hussein. Iran telah menjadi pemain utama dalam politik Irak, tetapi juga memfokuskan perhatiannya untuk memastikan bahwa Irak yang kuat seperti yang ada di bawah Hussein tidak akan pernah terwujud.



4. Iran Membiayai Proyek Infrastruktur

Iran juga hadir di tingkat ekonomi dengan membiayai proyek infrastruktur besar dan mengekspor gas dan minyak. Irak secara bertahap menjadi pelanggan pertamanya. Saat ini, pertukaran ekonomi antara kedua negara diperkirakan lebih dari dua belas miliar dolar per tahun.

Pariwisata juga merupakan cara saling ketergantungan antara kedua negara. Banyak ziarah dilakukan setiap tahun ke berbagai tempat suci Syiah di Irak. Iran juga bergantung pada komunitas Kurdi Irak. Tujuan Teheran adalah untuk melemahkan kekuatan terpusat di Baghdad dan untuk mendiversifikasi pengaruhnya di Irak.

5. Bersatu dalam Perang Melawan ISIS

Dengan pasukan tempur AS yang telah meninggalkan Irak pada tahun 2011, kekuatan politik Irak, yang masih lemah dan korup, tidak mampu menghadapi pertempuran pertama pada tahun 2013 melawan kelompok ISIS. ISIS lahir sebagai reaksi terhadap kebijakan kekerasan Perdana Menteri Al-Maliki terhadap kaum Sunni.

Amerika kemudian kembali ke Irak untuk berperang melawan ISIS dan mendukung pemerintah Baghdad. Iran juga merasa bahwa Baghdad tidak lagi mengendalikan situasi dan memutuskan untuk campur tangan secara militer. "Penguasa Syiah Irak juga mengeluarkan fatwa terhadap ISIS dan menyerukan semua pemuda untuk berjihad," ungkap Buzat.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More