Arsip Rahasia Ungkap 32 Lokasi Berbagai Negara Jadi Target Rudal Nuklir Rusia

Kamis, 15 Agustus 2024 - 15:08 WIB
Pada tahun 1991, Uni Soviet dan Amerika Serikat (AS) menandatangani perjanjian untuk menyingkirkan kapal semacam itu.

Angkatan Laut Rusia, menurut dokumen tersebut, dipersiapkan untuk serangan ad hoc, atau serangan pendahuluan dan serangan rudal besar-besaran dari berbagai arah.

Para ahli yang telah memeriksa berkas tersebut mengatakan bahwa hal itu sesuai dengan pandangan analis NATO tentang ancaman yang ditimbulkan oleh rezim Putin, kapasitasnya untuk menyerang seluruh Eropa dan seberapa cepat Rusia akan menggunakan senjata nuklir.

Armada Baltik Rusia yang berbasis di Kaliningrad akan berada di posisi utama untuk meluncurkan senjata ke Prancis dan Jerman, demikian isi berkas tersebut.

Mantan pejabat NATO William Alberque, yang sekarang bekerja di Stimson Center di Washington DC, mengatakan bahwa meskipun peta yang dibuat untuk keperluan instruksional dan bukan operasional menunjukkan 32 target, sampel tersebut hanyalah sebagian kecil dari ratusan, jika tidak ribuan, target yang dipetakan di seluruh Eropa. "Termasuk target militer dan infrastruktur penting," katanya.

Jeffrey Lewis, seorang profesor di Middlebury Institute of International Studies di Monterey, California, memperingatkan bahwa Rusia melihat senjata nuklir sebagai "senjata pemenang perang".

"Mereka akan ingin menggunakannya, dan mereka akan ingin menggunakannya dengan cukup cepat," ujarnya.

Senjata nuklir taktis tidak terlalu merusak dibandingkan senjata strategis yang lebih besar yang dapat mengenai target jarak jauh, tetapi tetap lebih kuat daripada bom yang dijatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima pada tahun 1945.

Daftar tersebut telah terungkap saat Rusia secara terbuka mencoba mengintimidasi Barat.

Awal bulan ini, dilaporkan bahwa pasukan Rusia berlatih memasang hulu ledak tiruan ke peluncur dalam latihan senjata nuklir terbaru yang dimaksudkan sebagai ancaman bagi Barat atas dukungannya terhadap Ukraina.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More