Siapa Esmail Khatib? Menteri Intelijen Iran yang Gagal Melindungi Ismail Haniyeh
Kamis, 15 Agustus 2024 - 18:15 WIB
Foto/AP
Khatib diangkat menjadi Menteri Intelijen pada bulan Agustus 2021, di bawah pemerintahan mendiang Presiden Ebrahim Raisi. Kepemimpinannya telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam anggaran Kementerian, yang menurutnya telah meningkatkan kemampuan Iran untuk melawan Israel.
Ia juga membanggakan diri karena telah membongkar apa yang ia gambarkan sebagai "jaringan infiltrasi Mossad" yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan sabotase di Iran.
Meskipun anggarannya sangat besar, pada tanggal 31 Juli, setelah pelantikan presiden baru, Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, dibunuh di Teheran.
Baca Juga: Menanti Serangan Balas Dendam Iran
Foto/AP
Khatib mengaitkan serangan itu dengan Israel, meskipun Israel belum mengklaim bertanggung jawab, dengan mengklaim bahwa serangan itu dilakukan dengan persetujuan AS. Teheran terus berjanji akan melakukan pembalasan yang keras atas serangan yang kurang ajar di wilayah Iran saat kekuatan global berupaya menengahi.
Khatib juga telah membahas ancaman yang ditimbulkan oleh "ISIS yang berkeliaran" menyusul kemunduran kelompok tersebut di Suriah, dengan menegaskan bahwa badan keamanan Iran telah berhasil mengatasi bahaya ini.
"Setelah peristiwa di Suriah mereda, kami tentu saja menghadapi ISIS yang berkeliaran dan diarahkan kepada kami," katanya bulan lalu, seraya menambahkan bahwa "dengan perencanaan strategis badan keamanan dan sinergi yang dikembangkan dalam komunitas keamanan, ancaman ini dapat diatasi.
Khatib diangkat menjadi Menteri Intelijen pada bulan Agustus 2021, di bawah pemerintahan mendiang Presiden Ebrahim Raisi. Kepemimpinannya telah menghasilkan peningkatan signifikan dalam anggaran Kementerian, yang menurutnya telah meningkatkan kemampuan Iran untuk melawan Israel.
Ia juga membanggakan diri karena telah membongkar apa yang ia gambarkan sebagai "jaringan infiltrasi Mossad" yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan sabotase di Iran.
Meskipun anggarannya sangat besar, pada tanggal 31 Juli, setelah pelantikan presiden baru, Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, dibunuh di Teheran.
Baca Juga: Menanti Serangan Balas Dendam Iran
3. Menuding Israel Jadi Dalang Pembunuhan Ismail Haniyeh
Foto/AP
Khatib mengaitkan serangan itu dengan Israel, meskipun Israel belum mengklaim bertanggung jawab, dengan mengklaim bahwa serangan itu dilakukan dengan persetujuan AS. Teheran terus berjanji akan melakukan pembalasan yang keras atas serangan yang kurang ajar di wilayah Iran saat kekuatan global berupaya menengahi.
Khatib juga telah membahas ancaman yang ditimbulkan oleh "ISIS yang berkeliaran" menyusul kemunduran kelompok tersebut di Suriah, dengan menegaskan bahwa badan keamanan Iran telah berhasil mengatasi bahaya ini.
"Setelah peristiwa di Suriah mereda, kami tentu saja menghadapi ISIS yang berkeliaran dan diarahkan kepada kami," katanya bulan lalu, seraya menambahkan bahwa "dengan perencanaan strategis badan keamanan dan sinergi yang dikembangkan dalam komunitas keamanan, ancaman ini dapat diatasi.
4. Mengaku Kesalahan dan Malu ketika Iran Diserang Israel
tulis komentar anda