Apakah Peraih Nobel Perdamaian Bisa Membawa Bangladesh Keluar dari Zona Kegelapan?
Kamis, 15 Agustus 2024 - 17:20 WIB
6. Menawarkan Pendekatan Inovatif
Foto/AP
Ali Riaz, profesor politik dan pemerintahan terkemuka di Universitas Negeri Illinois di AS, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemerintahan sementara "memiliki kekuatan dan kelemahan, seperti yang biasa terjadi pada kelompok mana pun", dan mengatakan ia berharap lebih banyak orang akan dilibatkan dalam pemerintahan saat mulai bekerja dan menilai kebutuhannya.
Ia mengatakan bahwa kehadiran individu yang lebih muda, terutama mahasiswa, dalam kabinet merupakan perkembangan yang positif. "Mereka harus mampu mencerminkan perspektif generasi muda dan dapat menawarkan pendekatan inovatif serta menantang metode pemerintahan tradisional," katanya.
Riaz mengidentifikasi tiga tantangan langsung bagi pemerintahan sementara. Yang pertama adalah menetapkan arah yang jelas untuk masa depan. Masyarakat memiliki harapan yang berbeda, dan beberapa mungkin menuntut pemilihan umum segera sementara yang lain mungkin menyerukan reformasi struktural, katanya.
7. Memperkuat Ekonomi
Foto/AP
Tantangan kedua, katanya, adalah ekonomi. Ia mengatakan pemerintah harus menerapkan "langkah-langkah yang menguntungkan masyarakat umum" dan menunjukkan bahwa "pemerintah ini berbeda dari pendahulunya".
Dan tantangan ketiga, kata Riaz, adalah menilai kembali hubungan Bangladesh dengan kekuatan regional dan global. "Selama 15 tahun terakhir, hubungan ini, khususnya dengan India, telah dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat merugikan kepentingan nasional negara tersebut," katanya.
Banyak orang di Bangladesh khawatir hubungan dekat Hasina dengan New Delhi dapat memaksa pemerintahan baru untuk mengambil sikap anti-India, yang menurut para analis dapat merugikan peningkatan ekonomi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda