Komandan Pasukan Akhmat: Kursk Jadi Perang yang Akan Meruntuhkan Ukraina

Minggu, 11 Agustus 2024 - 23:55 WIB


Pada hari Minggu pagi, pejabat Kursk mengatakan 13 orang terluka di kota itu setelah puing-puing dari rudal Ukraina yang hancur jatuh ke sebuah bangunan tempat tinggal sembilan lantai.

Sebuah gambar yang diunggah oleh wali kota Kursk menunjukkan api membubung melalui blok apartemen yang hancur yang dikelilingi oleh puing-puing hangus.

Tidak jelas apakah ada kerusakan lebih lanjut. Moskow dan Kyiv jarang mengungkapkan tingkat kerusakan penuh yang ditimbulkan oleh serangan terhadap mereka kecuali jika ada cedera atau kerusakan pada bangunan tempat tinggal.

Alexei Smirnov, penjabat gubernur Kursk, memerintahkan pemerintah setempat untuk mempercepat evakuasi warga sipil di wilayah yang berisiko. Pada hari Sabtu, kantor berita negara Rusia TASS melaporkan bahwa lebih dari 76.000 orang telah dievakuasi.

Kiev dan Moskow membantah telah menargetkan warga sipil dalam serangan mereka dalam perang tersebut, yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan warga Ukraina mengungsi, dan belum terlihat akan berakhir.

Para blogger militer Rusia mengatakan pertempuran terjadi hingga kedalaman 20 km (12 mil) di dalam wilayah Kursk, yang mendorong beberapa dari mereka mempertanyakan mengapa Ukraina dapat menembus wilayah Kursk dengan mudah.

Setelah seorang ayah dan putranya yang berusia 4 tahun tewas dalam serangan udara Rusia di dekat Kiev pada hari Minggu, Zelenskiy meminta mitra Barat Ukraina untuk "mengambil keputusan yang kuat" yang mengizinkan pasukannya untuk menyerang jauh di dalam Rusia dengan senjata Barat. "Ketika kemampuan jarak jauh Ukraina tidak memiliki batas, perang ini pasti akan memiliki batas," tulisnya di X.

Komisaris Hak Asasi Manusia Rusia Tatyana Moskalkova mengatakan dia telah mengirim permohonan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menuntutnya untuk mengutuk tindakan Ukraina di Kursk.

Dalam sebuah unggahan Telegram, Moskalkova mengatakan dia meminta komisaris Hak Asasi Manusia PBB untuk "mengambil tindakan untuk mencegah pelanggaran HAM massal yang parah".
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More