Iran Bakal Serang Israel Selama 4 Hari, Pesawat Sipil Diminta Menjauh hingga 14 Agustus
Minggu, 11 Agustus 2024 - 08:43 WIB
Semua pilot disarankan untuk menghindari area tersebut selama waktu latihan tembak berlangsung.
NOTAM sebelumnya dikeluarkan oleh Iran pada tanggal 5 Agustus yang memperingatkan pesawat tentang bahaya dalam perjalanan menuju bagian tengah, barat, dan barat laut negara tersebut.
Pada 7 Agustus, Mesir menginstruksikan semua maskapai penerbangan untuk menghindari wilayah udara Iran selama tiga jam di pagi hari antara pukul 01.00 hingga 04.00 GMT, tanpa memberikan rincian lebih lanjut untuk NOTAM tersebut.
Seorang pejabat Mesir, dikutip oleh Al Qahera News TV yang berafiliasi dengan negara, mengatakan bahwa otoritas Iran menyatakan agar menghindari terbang di wilayah udara Iran karena "latihan militer."
"Berdasarkan laporan dari otoritas Iran kepada semua perusahaan penerbangan sipil, penerbangan di wilayah udara Iran harus dihindari," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.
Sementara itu, wakil komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Ali Fadavi mengatatkan Iran akan melaksanakan perintah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk "menghukum keras" Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
“Perintah Pemimpin Tertinggi mengenai hukuman berat bagi Israel dan balas dendam atas darah martir Ismail Haniyeh sudah jelas dan eksplisit dan akan dilaksanakan dengan cara sebaik mungkin,” kata Fadavi, seperti dikutip Reuters.
Ketika diminta oleh wartawan untuk menanggapi pernyataan Iran, juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan Amerika Serikat siap membela Israel dengan banyak sumber daya di wilayah tersebut.
“Ketika kita mendengar retorika seperti itu, kita harus menanggapinya dengan serius, dan kita melakukannya,” katanya.
NOTAM sebelumnya dikeluarkan oleh Iran pada tanggal 5 Agustus yang memperingatkan pesawat tentang bahaya dalam perjalanan menuju bagian tengah, barat, dan barat laut negara tersebut.
Pada 7 Agustus, Mesir menginstruksikan semua maskapai penerbangan untuk menghindari wilayah udara Iran selama tiga jam di pagi hari antara pukul 01.00 hingga 04.00 GMT, tanpa memberikan rincian lebih lanjut untuk NOTAM tersebut.
Seorang pejabat Mesir, dikutip oleh Al Qahera News TV yang berafiliasi dengan negara, mengatakan bahwa otoritas Iran menyatakan agar menghindari terbang di wilayah udara Iran karena "latihan militer."
"Berdasarkan laporan dari otoritas Iran kepada semua perusahaan penerbangan sipil, penerbangan di wilayah udara Iran harus dihindari," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.
Sementara itu, wakil komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Ali Fadavi mengatatkan Iran akan melaksanakan perintah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk "menghukum keras" Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.
“Perintah Pemimpin Tertinggi mengenai hukuman berat bagi Israel dan balas dendam atas darah martir Ismail Haniyeh sudah jelas dan eksplisit dan akan dilaksanakan dengan cara sebaik mungkin,” kata Fadavi, seperti dikutip Reuters.
Ketika diminta oleh wartawan untuk menanggapi pernyataan Iran, juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan Amerika Serikat siap membela Israel dengan banyak sumber daya di wilayah tersebut.
“Ketika kita mendengar retorika seperti itu, kita harus menanggapinya dengan serius, dan kita melakukannya,” katanya.
tulis komentar anda