Presiden Iran Disebut Memohon kepada Khamenei Tak Perang Lawan Israel

Kamis, 08 Agustus 2024 - 13:13 WIB
loading...
Presiden Iran Disebut...
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan telah memohon kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk menahan diri dari perang melawan Israel. Foto/EPA-EFE/STR
A A A
TEHERAN - Presiden Iran yang baru terpilih, Masoud Pezeshkian, dilaporkan telah memohon kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk menahan diri dari perang melawan Israel.

Laporan itu diterbitkan Iran International dengan mengutip beberapa sumber yang mengetahui masalah tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim.

Iran telah mengancam akan meluncurkan serangan rudal langsung terhadap Israel untuk membalas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli lalu—meskipun ada seruan untuk menahan diri dari berbagai pihak.

Namun, keinginan untuk membalas dendam ini tampaknya tidak dimiliki oleh semua pejabat tinggi di Teheran, karena ada suara-suara yang menyatakan kekhawatiran tentang kemungkinan dampaknya.



Dalam pertemuan baru-baru ini dengan Khamenei, Presiden Pezeshkian mendesak penguasa berusia 85 tahun itu untuk mencegah serangan langsung Iran terhadap Israel guna menghindari meningkatnya ketegangan menjadi perang yang tidak diinginkan, kata beberapa sumber kepada Iran International.

Pezeshkian, lanjut sumber-sumber tersebut, memperingatkan bahwa konflik dapat sangat mengganggu kepresidenannya dan menyebabkan masalah-masalah yang signifikan.

Pezeshkian juga memperingatkan bahwa langkah Israel untuk melancarkan serangan balasan yang keras terhadap infrastruktur nasional dan sumber daya energi Iran dapat melumpuhkan ekonomi Iran dan berpotensi menyebabkan keruntuhan negara para mullah tersebut.

Meskipun ada peringatan keras, sumber-sumber itu mengatakan bahwa Khamenei tetap bergeming, tidak mendukung maupun menentang kekhawatiran Pezeshkian.

Menurut sumber-sumber itu, Pezeshkian lebih lanjut memperingatkan tentang retorika dan tindakan komandan militer senior yang dapat menyeret Iran ke dalam perang, dengan mencatat bahwa dia menghadapi tekanan tanpa henti dari faksi-faksi di Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang menuntut respons militer yang kuat terhadap Israel, terlepas dari biaya sosial dan ekonomi yang signifikan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1706 seconds (0.1#10.140)