Profil Muhammad Yunus, Peraih Nobel yang Kini Jadi PM Sementara Bangladesh
Jum'at, 09 Agustus 2024 - 13:34 WIB
Muhammad Yunis (83) adalah kritikus dan lawan politik Hasina yang terkenal.
Yunus menyebut pengunduran diri Hasina sebagai “hari pembebasan kedua” negara tersebut.
Dia pernah menyebut Hasina sebagai “pengisap darah".
Pada bulan Januari, Yunus dihukum karena melanggar undang-undang ketenagakerjaan Bangladesh dalam persidangan yang dikecam oleh para pendukungnya karena bermotif politik.
Tahun lalu, lebih dari 100 peraih Nobel menandatangani surat terbuka yang menyerukan agar dakwaan tersebut ditangguhkan.
Amnesty International mengatakan kasus tersebut "melambangkan keadaan hak asasi manusia yang terkepung di Bangladesh, di mana pihak berwenang telah mengikis kebebasan dan memaksa para pengkritik untuk tunduk".
Muhammad Yunus lahir pada tahun 1940 di Chattogram, sebuah kota pelabuhan di Bangladesh. Dia menerima gelar doktor dari Universitas Vanderbilt di Amerika Serikat dan mengajar di sana sebentar sebelum kembali ke Bangladesh.
Dalam wawancara tahun 2004 dengan Associated Press, Yunus mengatakan bahwa dia memiliki "gerakan eureka" untuk mendirikan Grameen Bank ketika dia bertemu dengan seorang perempuan miskin yang menenun bangku bambu yang sedang berjuang membayar utangnya.
"Saya tidak dapat mengerti bagaimana dia bisa begitu miskin ketika dia membuat barang-barang yang begitu indah," kenangnya dalam wawancara tersebut.
Yunus menyebut pengunduran diri Hasina sebagai “hari pembebasan kedua” negara tersebut.
Dia pernah menyebut Hasina sebagai “pengisap darah".
Pada bulan Januari, Yunus dihukum karena melanggar undang-undang ketenagakerjaan Bangladesh dalam persidangan yang dikecam oleh para pendukungnya karena bermotif politik.
Tahun lalu, lebih dari 100 peraih Nobel menandatangani surat terbuka yang menyerukan agar dakwaan tersebut ditangguhkan.
Amnesty International mengatakan kasus tersebut "melambangkan keadaan hak asasi manusia yang terkepung di Bangladesh, di mana pihak berwenang telah mengikis kebebasan dan memaksa para pengkritik untuk tunduk".
Muhammad Yunus lahir pada tahun 1940 di Chattogram, sebuah kota pelabuhan di Bangladesh. Dia menerima gelar doktor dari Universitas Vanderbilt di Amerika Serikat dan mengajar di sana sebentar sebelum kembali ke Bangladesh.
Dalam wawancara tahun 2004 dengan Associated Press, Yunus mengatakan bahwa dia memiliki "gerakan eureka" untuk mendirikan Grameen Bank ketika dia bertemu dengan seorang perempuan miskin yang menenun bangku bambu yang sedang berjuang membayar utangnya.
"Saya tidak dapat mengerti bagaimana dia bisa begitu miskin ketika dia membuat barang-barang yang begitu indah," kenangnya dalam wawancara tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda