Deretan Perang Bayangan Israel terhadap Iran, dari Serangan Siber hingga Pembunuhan Terencana

Kamis, 01 Agustus 2024 - 22:10 WIB


3. Serangan Siber terhadap Iran



Foto/EPA

Juni 2010: Virus Stuxnet ditemukan di komputer di pabrik nuklir di kota Bushehr, Iran, dan menyebar dari sana ke fasilitas lain. Sebanyak 30.000 komputer di sedikitnya 14 fasilitas terkena dampak hingga September 2010. Setidaknya 1.000 dari 9.000 sentrifus di fasilitas pengayaan Natanz Iran hancur, menurut perkiraan Institut Sains dan Keamanan Internasional. Setelah diselidiki, Iran menyalahkan Israel dan AS atas serangan virus tersebut.

April 2011: Sebuah virus bernama Stars ditemukan oleh badan pertahanan siber Iran, yang mengatakan malware tersebut dirancang untuk menyusup dan merusak fasilitas nuklir Iran. Iran menyalahkan Israel dan AS.

November 2011: Iran mengatakan telah menemukan virus baru bernama Duqu, yang didasarkan pada Stuxnet. Para ahli mengatakan Duqu dimaksudkan untuk mengumpulkan data untuk serangan siber di masa mendatang. Spyware Duqu secara luas diyakini oleh para ahli terkait dengan Israel.

April 2012: Iran menyalahkan AS dan Israel atas malware bernama Wiper, yang menghapus hard drive komputer milik Kementerian Perminyakan dan Perusahaan Minyak Nasional Iran.

Mei 2012: Iran mengumumkan bahwa virus bernama Flame telah digunakan untuk mencoba mencuri data dari komputer pemerintah. Washington Post melaporkan bahwa Israel dan AS telah menggunakannya untuk mengumpulkan intelijen. Wakil Perdana Menteri Israel saat itu Moshe Yaalon tidak mengonfirmasi keterlibatan negara tersebut tetapi mengakui bahwa Israel akan menggunakan segala cara untuk "merusak sistem nuklir Iran". Oktober 2018: Pemerintah Iran mengatakan telah memblokir serangan Stuxnet generasi baru dan menyalahkan Israel.

Oktober 2021: Serangan siber menyerang sistem yang memungkinkan warga Iran menggunakan kartu yang dikeluarkan pemerintah untuk membeli bahan bakar dengan harga bersubsidi, yang memengaruhi semua 4.300 stasiun pengisian bahan bakar di Iran. Konsumen harus membayar harga reguler, lebih dari dua kali lipat harga subsidi, atau menunggu stasiun terhubung kembali ke sistem distribusi pusat. Iran menyalahkan Israel dan AS.

Mei 2020: Serangan siber memengaruhi komputer yang mengendalikan lalu lintas maritim di pelabuhan Shahid Rajaee di pantai selatan Iran di Teluk, yang menyebabkan kapal-kapal tertahan saat menunggu berlabuh. Washington Post mengutip pejabat AS yang mengatakan Israel berada di balik serangan tersebut meskipun Israel tidak mengaku bertanggung jawab.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More