Khamenei Perintahkan Iran Serang Israel, Balas Dendam Pembunuhan Ismail Haniyeh

Kamis, 01 Agustus 2024 - 08:40 WIB
"Sekarang tidak jelas seberapa kuat Iran akan merespons, dan apakah akan sekali lagi mengkalibrasi serangannya untuk menghindari eskalasi. Komandan militer Iran sedang mempertimbangkan serangan kombinasi lain dari pesawat nirawak dan rudal terhadap target militer di sekitar Tel Aviv dan Haifa, tetapi akan berusaha menghindari serangan terhadap target sipil," kata pejabat Iran.

Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah serangan terkoordinasi dari Iran dan negara-negara lain tempat Iran bersekutu dengan pasukannya, termasuk Yaman, Suriah, dan Irak, untuk mendapatkan efek yang maksimal, imbuh para pejabat Iran.

Khamenei, yang memegang keputusan akhir atas semua masalah negara dan juga panglima tertinggi angkatan bersenjata, menginstruksikan komandan militer dari IRGC dan Angkatan Darat untuk menyiapkan rencana serangan dan pertahanan jika perang meluas dan Israel atau AS menyerang Iran, lanjut para pejabat tersebut.

Dalam pernyataan publiknya tentang kematian Haniyeh, Khamenei mengisyaratkan bahwa Iran akan membalas dendam secara langsung, dengan mengatakan: "Kami melihat pembalasan atas darahnya sebagai tugas kami," karena itu terjadi di wilayah Republik Islam Iran.

Dia mengatakan Israel telah menyiapkan panggung untuk menerima "hukuman berat".

Pejabat Iran lainnya, termasuk presiden yang baru terpilih, Masoud Pezeshkian, Kementerian Luar Negeri, IRGC, dan misi Iran di PBB, juga mengatakan secara terbuka bahwa Iran akan membalas dendam terhadap Israel dan bahwa negara itu berhak membela diri terhadap pelanggaran kedaulatannya.

Iran dan pasukan regional yang didukungnya—Hamas, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan sejumlah milisi di Irak—membentuk apa yang mereka sebut "poros perlawanan".

Para pemimpin kelompok tersebut berada di Teheran untuk pelantikan Pezeshkian pada hari Selasa.

Haniyeh dibunuh sekitar pukul 02.00 pagi waktu setempat setelah menghadiri upacara dan bertemu dengan Khamenei. Pembunuhan itu mengejutkan para pejabat Iran, yang menggambarkannya sebagai pelanggaran batas merah.

Menurut New York Times, itu adalah pelanggaran keamanan yang memalukan bagi Iran, yang ingin menunjukkan kekuatan tetapi tidak dapat mencegah Israel melakukan operasi rahasia di wilayahnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More