Trump Unggul dalam Jajak Pendapat, Kamala Harris Tak Beri Terobosan Apapun

Minggu, 28 Juli 2024 - 16:55 WIB
Donald Trump unggul dalam jajak pendapat. Foto/EPA
WASHINGTON - Mantan Presiden AS Donald Trump unggul tipis atas Wakil Presiden Kamala Harris dalam perebutan kursi Presiden. Itu terungkap dalam jajak pendapat terbaru oleh Wall Street Journal dan Forbes/HarrisX.

Harris menjadi calon presiden dari Partai Demokrat minggu lalu setelah Presiden Joe Biden menarik pencalonannya dan mendukungnya. Jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis pada awal minggu menunjukkan Harris unggul dua poin atas Trump. Survei yang dipublikasikan setelahnya menunjukkan sebaliknya.

Jajak pendapat WSJ yang dirilis pada hari Jumat menempatkan Trump pada posisi 49% dan Harris pada posisi 47%. Jajak pendapat tersebut dilakukan pada tanggal 23-25 Juli dan melibatkan 1.000 pemilih terdaftar.



Jajak pendapat daring HarrisX/Forbes terhadap 3.013 pemilih terdaftar, yang dilakukan dari Senin hingga Rabu, menghasilkan selisih dua poin yang sama, dengan Trump di 47% dan Harris di 45%. Survei tersebut juga mengungkapkan dukungan yang sangat besar (81%) untuk keputusan Biden untuk keluar dari perlombaan.

“Wakil Presiden Harris telah memberi energi pada basis Demokrat, memperlebar keunggulan dengan wanita pinggiran kota dan memperkecil kesenjangan dengan kaum independen,” kata CEO HarrisX Dritan Nesho. “Dia masih berjuang dengan pria Afrika Amerika, dan Trump secara keseluruhan masih memiliki basis pemilih yang lebih terkonsolidasi.”

Nesho berpendapat bahwa keputusan Biden untuk keluar telah membuat kompetisi kembali kompetitif. Tapi, Harris tidak berani membuat terobosan yang berarti.

Biden mengumumkan bahwa dia akan mengakhiri kampanye pemilihannya kembali pada 21 Juli, setelah berminggu-minggu meningkatnya kekhawatiran di antara Demokrat dan donor partai atas kesehatannya yang menurun dan kemampuannya untuk mengalahkan Trump pada bulan November.



Awalnya menentang, Biden berpendapat bahwa langkah itu perlu dilakukan mengingat taruhannya yang tinggi dalam pemilu. "Tidak ada yang dapat menghalangi penyelamatan demokrasi kita. Itu termasuk ambisi pribadi," katanya dalam pidato dari Ruang Oval pada hari Rabu.

Tim kampanye Harris telah melaporkan masuknya sumbangan, menerima sumbangan sebesar USD81 juta dalam 24 jam sejak pengesahan Biden. Diharapkan Demokrat akan secara resmi mencalonkan Harris pada konvensi partai bulan depan.
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More