Siapa Razakar? Kekuatan Kolaborator yang Dikendalikan Pakistan dan Ingin Bangkit untuk Mengguncang Bangladesh

Senin, 22 Juli 2024 - 19:15 WIB

6. Pakistan Ingin Menghidupkan Lagi Razakar



Foto/EPA

Tentara India memasuki Pakistan Timur dan bertempur bersama pasukan pembebasan, yang akhirnya mengalahkan Pakistan. Setelah militer Pakistan menyerah kepada Angkatan Darat India, banyak Razakar yang diserang dan dibunuh oleh penduduk setempat, kata Qasmi.

“Razakar menerima banyak kekerasan karena mereka menjadi sasaran karena menjadi kolaborator dengan militer Pakistan,” katanya. Beberapa dari mereka pindah ke Pakistan.

Namun beberapa anggota Razakar yang memilih untuk tetap tinggal dipromosikan ke posisi senior di pemerintahan, kata Zakaria. Hal ini mengakibatkan lahirnya gerakan masyarakat sipil pada tahun 1990an, yang mana promosi ini diberi label sebagai kasus “kekuatan anti-pembebasan mulai berkuasa”.

“Sebagai reaksinya, sebuah gerakan diluncurkan untuk meminta pertanggungjawaban orang-orang ini atas kejahatan mereka selama perang,” katanya.

Setelah Hasina kembali berkuasa pada tahun 2009, pemerintahannya mendirikan Pengadilan Kejahatan Internasional, dengan mandat untuk menyelidiki dan mengadili mereka yang dituduh “melakukan genosida” selama perang tahun 1971, termasuk pejabat militer Pakistan dan kolaborator lokal yang merupakan anggota Al-Badr. dan pasukan Al Shams.

Sejarawan Qasmi mengatakan prosedur pengadilan, yang mengidentifikasi lebih dari 1.600 orang sebagai tersangka, “sangat cacat”.

“Persidangan tersebut dianggap menyasar lawan-lawan politik, namun ini masih merupakan gelombang pertama di mana Bangladesh dipandang berusaha memberikan keadilan kepada para korban perang tahun 1971, dan sebagai hasilnya, sejumlah Razakar didakwa dan Hasina menerima hukuman penjara. banyak dukungan untuk itu,” tambahnya.

Lebih dari satu dekade kemudian, protes terbaru menunjukkan bahwa warisan Razakar masih berupa luka yang belum sembuh – 53 tahun setelah perang kemerdekaan pada tahun 1971.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More