Ketika Gerakan Kiamat Cengkeram Kaum Muda Timur Tengah
Minggu, 21 Juli 2024 - 13:03 WIB
“Di wilayah di mana batasan antara alam dan supernatural masih kabur, sangatlah mengkhawatirkan…menyaksikan demam kiamat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tingginya konsentrasi kelompok mesianis—mungkin yang paling penting sejak Nabi Muhammad dan Yesus dari Nazareth,” ujar Zaaimi memperingatkan.
Laporan BBC Iraq telah mengulas penangkapan para pengikut Jamaat al-Qurban setelah lima pemuda melakukan bunuh diri pada bulan lalu.
Pada bulan Juni tahun lalu, seorang pemuda Lebanon-Kanada bunuh diri di Beirut. Sehari kemudian, istrinya mengalami luka serius akibat upaya serupa. Keduanya telanjang. Putra mereka yang berusia dua bulan selamat setelah campur tangan keluarga.
Keduanya dilaporkan sangat anti-teknologi dan bersikeras melakukan perilaku yang tidak biasa seperti tidak tidur di tempat tidur. Keduanya sejak itu dikaitkan dengan Jamaat al-Qurban.
Mengutip laporan news.com.au, Minggu (21/7/2024), ideologi itu dibangun di sekitar ulama rahasia yang berbasis di kota suci Mashad di Iran.
Salah satu ulama berdakwah tentang ibadah kepada Imam Ali, sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW. Ada anggapan bahwa anak-anak Imam Ali dengan putri Nabi Muhammad SAW, Fatima, mendirikan kepemimpinan dinasti yang mendefinisikan Islam Syiah.
Namun, Jamaat al-Qurban adalah doktrin yang ditolak oleh Muslim Syiah dan dianggap sesat.
Kasus di Irak dan Lebanon bukan satu-satunya.
Kelompok lainnya, kali ini berbasis di London, mendesak pengikut media sosial untuk menyumbangkan uang untuk pembelian tiga pulau pribadi. Di sana, kata Syekh Yasser al Habib, jamaah Syiah Dua Belas-nya akan menjalani kehidupan spiritual yang ketat sebagai persiapan untuk kembalinya mesias mereka.
Syekh Yasser al Habib menggunakan media sosial untuk mengumpulkan dana guna membeli beberapa pulau agar dia dapat mempersiapkan pengikutnya menghadapi akhir zaman.
Laporan BBC Iraq telah mengulas penangkapan para pengikut Jamaat al-Qurban setelah lima pemuda melakukan bunuh diri pada bulan lalu.
Pada bulan Juni tahun lalu, seorang pemuda Lebanon-Kanada bunuh diri di Beirut. Sehari kemudian, istrinya mengalami luka serius akibat upaya serupa. Keduanya telanjang. Putra mereka yang berusia dua bulan selamat setelah campur tangan keluarga.
Keduanya dilaporkan sangat anti-teknologi dan bersikeras melakukan perilaku yang tidak biasa seperti tidak tidur di tempat tidur. Keduanya sejak itu dikaitkan dengan Jamaat al-Qurban.
Mengutip laporan news.com.au, Minggu (21/7/2024), ideologi itu dibangun di sekitar ulama rahasia yang berbasis di kota suci Mashad di Iran.
Salah satu ulama berdakwah tentang ibadah kepada Imam Ali, sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW. Ada anggapan bahwa anak-anak Imam Ali dengan putri Nabi Muhammad SAW, Fatima, mendirikan kepemimpinan dinasti yang mendefinisikan Islam Syiah.
Namun, Jamaat al-Qurban adalah doktrin yang ditolak oleh Muslim Syiah dan dianggap sesat.
Kasus di Irak dan Lebanon bukan satu-satunya.
Kelompok lainnya, kali ini berbasis di London, mendesak pengikut media sosial untuk menyumbangkan uang untuk pembelian tiga pulau pribadi. Di sana, kata Syekh Yasser al Habib, jamaah Syiah Dua Belas-nya akan menjalani kehidupan spiritual yang ketat sebagai persiapan untuk kembalinya mesias mereka.
Syekh Yasser al Habib menggunakan media sosial untuk mengumpulkan dana guna membeli beberapa pulau agar dia dapat mempersiapkan pengikutnya menghadapi akhir zaman.
Lihat Juga :
tulis komentar anda