Pasukan Israel Perintahkan Semua Orang Meninggalkan Kota Gaza

Kamis, 11 Juli 2024 - 20:30 WIB
Seorang wanita Palestina menggendong putrinya saat dia berjalan melewati puing-puing rumah yang hancur akibat serangan militer Israel di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 10 Juli 2024. Foto/REUTERS/Hatem Khaled
JALUR GAZA - Pasukan penjajahan Israel (IDF) memerintahkan seluruh penduduk Kota Gaza yang tersisa untuk mengungsi ke selatan menuju Deir al-Balah.

Seruan pada Rabu (10/7/2024) itu muncul ketika militer Israel mengintensifkan operasi tempur di daerah kantong Palestina, termasuk serangan terhadap kompleks badan pengungsi PBB.

IDF telah mengeluarkan beberapa peringatan evakuasi di Kota Gaza dalam beberapa hari terakhir, ketika pasukan Israel melakukan operasi di lingkungan barat, selatan, dan timur, menurut Times of Israel.



Sekitar 200.000 warga Palestina masih berada di bagian utara wilayah kantong tersebut, menurut surat kabar tersebut, mengutip perkiraan IDF.

Pesawat-pesawat Israel telah menjatuhkan selebaran yang mendesak “semua orang di Kota Gaza” untuk meninggalkan kota tersebut karena daerah tersebut “akan menjadi zona pertempuran yang berbahaya.”

Selebaran tersebut menguraikan dua “rute aman” untuk evakuasi dan instruksi untuk menuju ke selatan.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) memperingatkan bahwa perintah evakuasi Israel terbaru akan memperburuk situasi yang sudah mengerikan di Gaza, di mana sebagian besar penduduknya telah mengungsi sejak dimulainya perang pada bulan Oktober.

“Arahan tersebut hanya akan menambah penderitaan massal bagi keluarga-keluarga Palestina, yang banyak di antaranya telah menjadi pengungsi berulang kali,” ungkap badan tersebut.

Laporan tersebut memperingatkan pengungsian warga Palestina yang berulang kali membuat pekerjaan kelompok bantuan menjadi lebih sulit karena mereka terpaksa “mengulang kembali operasi bantuan mereka berulang kali.”

“Pekerja bantuan memberikan bantuan namun apa yang dapat mereka berikan masih jauh dari kebutuhan,” ungkap Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Muhammad Hadi, di X pada Rabu setelah kunjungannya ke Gaza.

Pada tahap awal invasi genosida ke Gaza, Israel memerintahkan warga Palestina untuk mengungsi dari bagian utara wilayah tersebut.

Ketika IDF memperluas serangannya, militer Zionis juga menginstruksikan orang-orang untuk meninggalkan wilayah tertentu di selatan, termasuk Khan Younis bagian timur dan Rafah, kota dekat perbatasan Mesir yang telah menjadi kamp pengungsi raksasa.

IDF mengatakan pihaknya melanjutkan “aktivitas operasional berbasis intelijen yang ditargetkan” di Rafah dan tempat lain.

Tentara kolonial Israel telah berulang kali menyatakan mereka akan memenuhi misinya untuk menghancurkan Hamas dan kelompok-kelompok Islam yang bersekutu di Gaza dan membebaskan sisa sandera Israel.

Berbicara di Knesset pada Rabu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan tindakan IDF telah “menyebabkan pemusnahan lebih dari 14.000 pejuang dan runtuhnya kerangka militer Hamas.”

Faktanya, militer Israel telah membunuh lebih dari 38.000 warga Palestina di Jalur Gaza. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anaknya.

Amerika Serikat menjadi pemasok senjata utama yang digunakan Israel untuk membantai warga Palestina di Gaza.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More