4 Agenda Utama KTT NATO di AS, dari Perang Ukraina hingga Membendung Ekspansi China

Kamis, 11 Juli 2024 - 15:45 WIB
Para pemimpin NATO, termasuk Biden, di masa lalu telah berjanji untuk tidak menyeret aliansi tersebut ke dalam konflik Rusia-Ukraina dan membatasi Ukraina menggunakan senjata yang disediakan oleh sekutunya terhadap sasaran di Rusia.

Namun pada bulan Mei, Biden untuk pertama kalinya mengizinkan Kyiv menggunakan senjata yang dipasok AS untuk menyerang sasaran di Rusia dekat Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, yang terletak 40 km (25 mil) dari perbatasan Rusia. Pada pertemuan puncak tersebut, aliansi tersebut akan “mengakui upaya reformasi penting Ukraina yang sedang berlangsung dan menunjukkan dukungan sekutu bagi Ukraina dalam perjalanannya menuju keanggotaan NATO”, kata Carpenter.

2. Belanja Pertahanan



Foto/AP

Melansir Al Jazeera, AS adalah pengangkat beban keuangan NATO, dan AS serta NATO sendiri telah lama berupaya meningkatkan belanja militer dari negara-negara anggota lainnya. Kemajuan yang dicapai dalam target tahun 2014 agar setiap negara membelanjakan setidaknya 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) untuk pertahanan pada tahun 2024 diperkirakan akan ditinjau ulang.

Para pejabat AS mengatakan 23 anggota kini mencapai target tersebut, naik dari sembilan anggota pada tahun 2021, setelah komitmen tersebut ditegaskan kembali pada pertemuan puncak tahun lalu di Vilnius, Lituania.

Namun, perhatian akan tertuju pada negara-negara yang belum memenuhi janji tersebut, khususnya Kanada, negara yang lebih kaya di antara anggota yang gagal memenuhi target. Pada bulan Mei, 23 senator AS dari partai Demokrat dan Republik menulis surat kepada Trudeau, menyuarakan “kekecewaan” mereka setelah negara tersebut mengungkapkan bahwa belanja pertahanannya hanya akan mencapai 1,7 persen dari PDB pada tahun 2029.

Menteri Pertahanan Kanada Bill Blair menanggapi hal tersebut. surat tersebut dengan mengatakan: “Kanada sedang mengalami peningkatan yang sangat kuat dalam belanja pertahanan” dan “kami tahu ada pekerjaan yang harus kami lakukan.” Spanyol, Italia, dan Portugal juga merupakan negara dengan pembelanja terendah.



3. China

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More