Lebanon Nyatakan Perang Lawan Israel, Jet Zionis Bombardir Basis Hizbullah
loading...
A
A
A
BEIRUT - Perdana Menteri (PM) Lebanon Najib Mikati mengatakan negaranya sedang dilanda perang dengan Israel setelah perangkat elektronik meledak di seluruh negeri selama dua hari berturut-turut, menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai ribuan lainnya.
Sementara itu, militer Israel mengumumkan jet-jet tempurnya telah membombardir basis Hizbullah Lebanon dengan menghancurkan sekitar ratusan peluncur roket milik kelompok tersebut.
Pada hari Selasa, ribuan pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak secara bersamaan, menewaskan 12 orang dan melukai hampir 3.000 orang, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Kemudian pada hari Rabu, sebanyak 20 orang tewas dan 450 lainnya terluka ketika ribuan perangkat elektronik lainnya, termasuk walkie-talkie, laptop, dan radio, meledak.
Hizbullah dan pemerintah di Beirut menyalahkan Israel atas serangan tersebut. Namun, rezim Zionis tidak mengaku atau pun menyangkal bertanggung jawab.
Laporan berbagai media mengeklaim bahwa dinas rahasia Israel, Mossad, memasang ribuan perangkat elektronik dengan muatan peledak kecil, yang dipicu melalui sinyal jarak jauh.
Kantor PM Lebanon mengatakan Mikati telah mengunjungi rumah sakit tempat para korban gelombang pertama ledakan dirawat.
"Kejahatan massal ini...terhadap orang-orang yang tidak berdaya di rumah mereka, yang dibunuh dengan cara ini, tidak dapat dijelaskan," kata Mikati kepada wartawan.
Dia menegaskan bahwa Lebanon sedang berperang dengan Israel. "Perang ini dimulai sekitar 11 bulan lalu dan berdampak pada rakyat kami di selatan tempat rumah-rumah mereka dihancurkan," katanya.
Sementara itu, militer Israel mengumumkan jet-jet tempurnya telah membombardir basis Hizbullah Lebanon dengan menghancurkan sekitar ratusan peluncur roket milik kelompok tersebut.
Pada hari Selasa, ribuan pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak secara bersamaan, menewaskan 12 orang dan melukai hampir 3.000 orang, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Kemudian pada hari Rabu, sebanyak 20 orang tewas dan 450 lainnya terluka ketika ribuan perangkat elektronik lainnya, termasuk walkie-talkie, laptop, dan radio, meledak.
Baca Juga
Hizbullah dan pemerintah di Beirut menyalahkan Israel atas serangan tersebut. Namun, rezim Zionis tidak mengaku atau pun menyangkal bertanggung jawab.
Laporan berbagai media mengeklaim bahwa dinas rahasia Israel, Mossad, memasang ribuan perangkat elektronik dengan muatan peledak kecil, yang dipicu melalui sinyal jarak jauh.
Kantor PM Lebanon mengatakan Mikati telah mengunjungi rumah sakit tempat para korban gelombang pertama ledakan dirawat.
"Kejahatan massal ini...terhadap orang-orang yang tidak berdaya di rumah mereka, yang dibunuh dengan cara ini, tidak dapat dijelaskan," kata Mikati kepada wartawan.
Dia menegaskan bahwa Lebanon sedang berperang dengan Israel. "Perang ini dimulai sekitar 11 bulan lalu dan berdampak pada rakyat kami di selatan tempat rumah-rumah mereka dihancurkan," katanya.