2.600 Pesawat Boeing 737 Mengalami Masalah Baru, FAA Beri Perintah Tegas

Selasa, 09 Juli 2024 - 17:15 WIB
Pesawat Boeing 737 MAX akan mendarat setelah penerbangan uji coba. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Sekitar 2.600 pesawat Boeing 737 perlu diperiksa karena potensi masalah dengan generator oksigen darurat, menurut Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) pada Senin (8/7/2024).

Jika terjadi penurunan tekanan kabin, masker oksigen akan jatuh dari kompartemen atas. Setelah Boeing mendeteksi beberapa generator mungkin tidak berfungsi karena cacat pada tali penahan, FAA mengeluarkan Petunjuk Kelaikan Udara yang mengharuskan pemeriksaan segera.

Perintah FAA tersebut mempengaruhi sekitar 2.600 model Boeing 737 Max dan Next Generation.

Maskapai penerbangan memiliki waktu antara 120 dan 150 hari untuk menyelesaikan inspeksi dan melakukan “tindakan perbaikan” jika diperlukan, dan telah dilarang memasang suku cadang yang berpotensi rusak.



Pada tanggal 17 Juni, Boeing mengirimkan memo kepada klien maskapai penerbangan yang mengidentifikasi potensi masalah dengan pasokan oksigen darurat.

Dalam keadaan tertentu, menurut pembuat pesawat, tali penahan pada generator dapat bergeser hingga 1,9 sentimeter, sehingga membuat generator tidak dapat berfungsi dengan baik.

Perusahaan menyalahkan perekat yang rusak, yang diperkenalkan pada tahun 2019.

“Kami telah kembali menggunakan perekat asli untuk semua pengiriman baru guna memastikan generator tetap terpasang dengan kuat,” papar pernyataan Boeing.

Inspeksi terhadap pesawat yang tidak terkirim belum mengidentifikasi unit mana pun yang terkena dampak cacat tersebut, menurut perusahaan itu.

Meskipun buletin Boeing menyerukan inspeksi visual, arahan FAA memiliki kekuatan hukum. Maskapai penerbangan diharuskan memeriksa setiap generator dan mengganti tali pengikat yang rusak.

Rata-rata Boeing 737 memiliki 61 generator oksigen, dengan masing-masing dua tali pengikat, meskipun konfigurasinya mungkin berbeda-beda untuk setiap maskapai penerbangan.

Pengumuman pada Senin ini muncul kurang dari sehari setelah Boeing didenda USD243,6 juta karena tidak mematuhi persyaratan penyelesaian tahun 2021 dengan pemerintah AS.

Menyusul serangkaian kecelakaan fatal pada 737 Max yang mengakibatkan seluruh armada dilarang terbang pada 2019-2020, Boeing setuju membayar lebih dari USD2,5 miliar untuk menghindari tuntutan karena menipu FAA tentang kelemahan autopilot.

Boeing adalah pembuat pesawat komersial besar terakhir yang tersisa di AS. Berdasarkan kesepakatan pada hari Minggu, produsen tersebut telah setuju menginvestasikan setidaknya USD455 juta selama tiga tahun ke depan untuk meningkatkan program keselamatan dan kepatuhannya dan tunduk pada masa percobaan tiga tahun oleh pengawas khusus yang ditunjuk oleh pemerintah.

(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More