Profil Keir Starmer, PM Baru Inggris yang Ternyata Pendukung Zionis Israel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keir Starmer terpilih sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris yang baru. Ini terjadi setelah Partai Buruh menang dalam pemilihan umum (Pemilu) pada Kamis lalu.
Berdasarkan hasil Pemilu, Keir Starmer akan memegang posisi PM Inggris menggantikan Rishi Sunak. Menariknya, momen ini bakal menjadi kali pertama Partai Buruh berkuasa dalam 14 tahun terakhir.
Awalnya, Keir Rodney Starmer dikenal sebagai politikus dan pengacara kenamaan di Inggris. Sebelum terpilih menjadi PM baru, dia telah memimpin Partai Buruh sejak 2020.
Starmer lahir di Southwark, London, 2 September 1962. Saat ini, usianya sudah menginjak 61 tahun.
Starmer tumbuh bersama keluarga yang mengalami masa sulit. Di satu sisi, ibunya sakit parah, sementara sang ayah disebutkan cukup emosional.
Saat menjajaki dunia pendidikan, Starmer sempat mengembangkan kemampuan bermusik. Dia sering mengikuti pelajaran biola bersama Norman Cook; mantan bassis Housemartins yang menjadi DJ Fatboy Slim.
Setelah itu, Starmer juga menyelesaikan studi hukum di Universitas Leeds dan Oxford. Menariknya, pengalaman selama menjalani pendidikan itu mengarahkan dirinya ke gerakan kiri.
Awalnya, Starmer menekuni bidang hukum dan menjadi pengacara. Dia bahkan sempat menjadi Direktur Kejaksaan Negeri pada 2008.
Perlahan, Starmer mulai tertarik dengan politik. Dia sempat menjadi anggota Parlemen dari Partai Buruh setelah terpilih pada 2015.
Berdasarkan hasil Pemilu, Keir Starmer akan memegang posisi PM Inggris menggantikan Rishi Sunak. Menariknya, momen ini bakal menjadi kali pertama Partai Buruh berkuasa dalam 14 tahun terakhir.
Profil Keir Starmer
Awalnya, Keir Rodney Starmer dikenal sebagai politikus dan pengacara kenamaan di Inggris. Sebelum terpilih menjadi PM baru, dia telah memimpin Partai Buruh sejak 2020.
Starmer lahir di Southwark, London, 2 September 1962. Saat ini, usianya sudah menginjak 61 tahun.
Starmer tumbuh bersama keluarga yang mengalami masa sulit. Di satu sisi, ibunya sakit parah, sementara sang ayah disebutkan cukup emosional.
Saat menjajaki dunia pendidikan, Starmer sempat mengembangkan kemampuan bermusik. Dia sering mengikuti pelajaran biola bersama Norman Cook; mantan bassis Housemartins yang menjadi DJ Fatboy Slim.
Setelah itu, Starmer juga menyelesaikan studi hukum di Universitas Leeds dan Oxford. Menariknya, pengalaman selama menjalani pendidikan itu mengarahkan dirinya ke gerakan kiri.
Awalnya, Starmer menekuni bidang hukum dan menjadi pengacara. Dia bahkan sempat menjadi Direktur Kejaksaan Negeri pada 2008.
Perlahan, Starmer mulai tertarik dengan politik. Dia sempat menjadi anggota Parlemen dari Partai Buruh setelah terpilih pada 2015.