Hamas Tak akan Izinkan Pasukan Asing Tinggal di Gaza
Sabtu, 06 Juli 2024 - 14:01 WIB
Kelompok pejuang Hizbullah mengatakan kampanye serangan roket dan pesawat nirawaknya di Israel utara bertujuan mendukung warga Palestina yang menghadapi pemboman genosida Israel di Gaza.
Salah satu sumber, seorang pejabat Hizbullah, mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok itu akan menghentikan tembakan segera setelah perjanjian gencatan senjata Gaza berlaku, menggemakan pernyataan sebelumnya dari kelompok itu.
“Jika ada kesepakatan Gaza, maka mulai saat itu akan ada gencatan senjata di Lebanon,” tegas pejabat itu.
Pernyataan Hizbullah mengatakan Nasrallah menerima wakil kepala Hamas, Hayya, untuk pertemuan tersebut, yang meninjau “perkembangan keamanan dan politik terkini” di Jalur Gaza.
“Mereka juga membahas perkembangan terkini dalam negosiasi yang sedang berlangsung akhir-akhir ini, suasananya, dan proposal yang diajukan untuk mengakhiri agresi berbahaya terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza,” papar pernyataan itu.
Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan pada Kamis bahwa Hamas telah membuat penyesuaian yang cukup signifikan dalam posisinya atas kemungkinan kesepakatan pembebasan sandera dengan Israel, dengan harapan hal itu akan mengarah pada kesepakatan yang akan menjadi langkah menuju gencatan senjata permanen.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Presiden AS Joe Biden pada Kamis bahwa dia akan mengirim delegasi untuk melanjutkan negosiasi, dan seorang pejabat Israel mengatakan tim negaranya akan dipimpin kepala badan intelijen Mossad.
Salah satu sumber, seorang pejabat Hizbullah, mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok itu akan menghentikan tembakan segera setelah perjanjian gencatan senjata Gaza berlaku, menggemakan pernyataan sebelumnya dari kelompok itu.
“Jika ada kesepakatan Gaza, maka mulai saat itu akan ada gencatan senjata di Lebanon,” tegas pejabat itu.
Pernyataan Hizbullah mengatakan Nasrallah menerima wakil kepala Hamas, Hayya, untuk pertemuan tersebut, yang meninjau “perkembangan keamanan dan politik terkini” di Jalur Gaza.
“Mereka juga membahas perkembangan terkini dalam negosiasi yang sedang berlangsung akhir-akhir ini, suasananya, dan proposal yang diajukan untuk mengakhiri agresi berbahaya terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza,” papar pernyataan itu.
Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan pada Kamis bahwa Hamas telah membuat penyesuaian yang cukup signifikan dalam posisinya atas kemungkinan kesepakatan pembebasan sandera dengan Israel, dengan harapan hal itu akan mengarah pada kesepakatan yang akan menjadi langkah menuju gencatan senjata permanen.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Presiden AS Joe Biden pada Kamis bahwa dia akan mengirim delegasi untuk melanjutkan negosiasi, dan seorang pejabat Israel mengatakan tim negaranya akan dipimpin kepala badan intelijen Mossad.
(sya)
tulis komentar anda