Perlawanan Palestina di Tepi Barat Ubah Taktik, Hasilnya Mematikan bagi Tentara Israel
Selasa, 02 Juli 2024 - 20:30 WIB
Video brigade tersebut menunjukkan evakuasi seorang tentara yang terluka bersama dengan orang tewas lainnya yang tergeletak di tanah, serta upaya tentara Israel untuk menarik sisa kendaraan yang menjadi sasaran, Namer yang dibentengi.
Operasi Tulkarem bukanlah satu-satunya ‘operasi kompleks’ yang dilakukan Perlawanan Palestina di Tepi Barat. Operasi serupa lebih sering terjadi dalam beberapa hari dan pekan terakhir.
Kamis lalu, Brigade Jenin, juga dari Brigade Al-Quds mengaku bertanggung jawab atas penyergapan yang menargetkan dua kendaraan militer Israel selama penggerebekan di kamp tersebut, menewaskan seorang perwira dan melukai 16 tentara Israel.
“Jenis operasi yang dilakukan di Tepi Barat, khususnya di wilayah utara, menunjukkan Perlawanan di sana telah belajar dari taktik Israel dalam sembilan bulan terakhir, dan sedang beradaptasi,” ungkap analis Palestina dan editor Palestine Chronicle, Dr Ramzy Baroud.
“Hal ini mungkin juga menunjukkan bahwa Perlawanan, yang menghadapi dua lapisan kendali, tentara Israel dan Otoritas Palestina, telah mengembangkan gaya yang unik,” papar dia.
“Gaya ini efektif dalam mengatasi kerusakan yang ditimbulkan pada tentara Israel, namun juga disesuaikan dengan kondisi Tepi Barat yang berbeda jika dibandingkan dengan Gaza,” ujar Baroud.
Mayor Jenderal Fayez al-Duwairi adalah salah satu dari beberapa analis militer yang percaya memang ada perubahan strategis dalam perilaku Perlawanan yang sedang terjadi di Tepi Barat.
“Operasi baru-baru ini di Tepi Barat menunjukkan perubahan strategis dalam cara faksi Perlawanan mengelola pertempuran dan konfrontasi dengan pendudukan,” ujar dia kepada Al-Jazeera.
Al-Duwairi menambahkan, “Pergeseran kualitatif dan strategis dalam manajemen pertempuran ini akan memiliki dampak dan berbagai konsekuensi dalam beberapa hari mendatang.”
Operasi Tulkarem bukanlah satu-satunya ‘operasi kompleks’ yang dilakukan Perlawanan Palestina di Tepi Barat. Operasi serupa lebih sering terjadi dalam beberapa hari dan pekan terakhir.
Kamis lalu, Brigade Jenin, juga dari Brigade Al-Quds mengaku bertanggung jawab atas penyergapan yang menargetkan dua kendaraan militer Israel selama penggerebekan di kamp tersebut, menewaskan seorang perwira dan melukai 16 tentara Israel.
Gaya Unik
“Jenis operasi yang dilakukan di Tepi Barat, khususnya di wilayah utara, menunjukkan Perlawanan di sana telah belajar dari taktik Israel dalam sembilan bulan terakhir, dan sedang beradaptasi,” ungkap analis Palestina dan editor Palestine Chronicle, Dr Ramzy Baroud.
“Hal ini mungkin juga menunjukkan bahwa Perlawanan, yang menghadapi dua lapisan kendali, tentara Israel dan Otoritas Palestina, telah mengembangkan gaya yang unik,” papar dia.
“Gaya ini efektif dalam mengatasi kerusakan yang ditimbulkan pada tentara Israel, namun juga disesuaikan dengan kondisi Tepi Barat yang berbeda jika dibandingkan dengan Gaza,” ujar Baroud.
Mayor Jenderal Fayez al-Duwairi adalah salah satu dari beberapa analis militer yang percaya memang ada perubahan strategis dalam perilaku Perlawanan yang sedang terjadi di Tepi Barat.
“Operasi baru-baru ini di Tepi Barat menunjukkan perubahan strategis dalam cara faksi Perlawanan mengelola pertempuran dan konfrontasi dengan pendudukan,” ujar dia kepada Al-Jazeera.
Al-Duwairi menambahkan, “Pergeseran kualitatif dan strategis dalam manajemen pertempuran ini akan memiliki dampak dan berbagai konsekuensi dalam beberapa hari mendatang.”
tulis komentar anda