Perlawanan Palestina di Tepi Barat Ubah Taktik, Hasilnya Mematikan bagi Tentara Israel

Selasa, 02 Juli 2024 - 20:30 WIB
Kendaraan militer Israel beberapa detik sebelum terkena ledakan bom di Tepi Barat. Foto/x
TEPI BARAT - Perlawanan Palestina di Tepi Barat tampaknya telah berhasil menemukan keseimbangan dan mengatasi guncangan akibat kekerasan militer Israel sebelumnya.

Apa yang terjadi di Tepi Barat saat ini bukanlah hal yang biasa. Hampir segera setelah perang genosida Israel di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober, tentara Israel meningkatkan serangannya terhadap kota-kota dan kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat.

Jenin, Nablus, dan Tulkarm menerima bagian terbesar dari kekerasan yang dilakukan Israel. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 554 warga Palestina, termasuk 133 anak-anak, tewas dan hampir 5.300 orang terluka sejak 7 Oktober.

Sebagian besar pembunuhan terjadi selama penggerebekan, pengepungan, dan bahkan serangan udara Israel yang menargetkan rumah-rumah warga Palestina.

Namun Perlawanan Palestina di Tepi Barat tampaknya telah berhasil menemukan keseimbangannya dan mengatasi guncangan akibat kebrutalan militer Israel sebelumnya.



Yang menambah keterkejutan kolektif adalah serangan militer Israel hampir selalu disertai dengan serangan pemukim, dan, dalam beberapa kasus, pogrom langsung.

Seorang Tentara Tewas



Pada Senin (1/7/2024), batalion Tulkarm dari Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, menyiarkan adegan ledakan kendaraan lapis baja Israel di kamp Nur Shams di Tulkarem di Tepi Barat utara.

Penyergapan tersebut menewaskan seorang tentara penjajah Israel, dan melukai seorang perwira.

Video brigade tersebut menunjukkan evakuasi seorang tentara yang terluka bersama dengan orang tewas lainnya yang tergeletak di tanah, serta upaya tentara Israel untuk menarik sisa kendaraan yang menjadi sasaran, Namer yang dibentengi.

Operasi Tulkarem bukanlah satu-satunya ‘operasi kompleks’ yang dilakukan Perlawanan Palestina di Tepi Barat. Operasi serupa lebih sering terjadi dalam beberapa hari dan pekan terakhir.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More