Korut Tembakkan Rudal Hipersonik saat Kapal Induk Nuklir AS Unjuk Kekuatan di Korsel
Kamis, 27 Juni 2024 - 07:36 WIB
SEOUL - Korea Utara (Korut) telah menembakkan rudal, yang diduga Korea Selatan (Korsel) sebagai misil hipersonik, pada Rabu.
Manuver ini terjadi saat kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat (AS), USS Theodore Roosevelt, berada di Seoul untuk unjuk kekuatan.
Menurut militer Korsel, yang dikutip AP, Kamis (27/6/2024), rudal tersebut meledak saat dalam penerbangan pada hari Rabu.
Pada Rabu malam, Korsel melakukan latihan penembakan di sepanjang perbatasan laut barat yang disengketakan dengan Korea Utara. Itu merupakan latihan pertama sejak Seoul menangguhkan perjanjian tahun 2018 dengan Pyongyang yang bertujuan mengurangi ketegangan militer di garis depan pada awal Juni.
Rudal Korut diluncurkan sekitar pukul 05.30 pagi dan melakukan penerbangan di lepas pantai timur Utara sebelum meledak, kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan.
Menurut JCS, fragmen rudal tersebar di perairan hingga 250 kilometer (155 mil) dari lokasi peluncuran di dekat Ibu Kota Korea Utara, katanya. Tidak ada kerusakan yang segera dilaporkan.
JCS mengatakan mereka yakin senjata itu adalah rudal hipersonik berbahan bakar padat.
Peluncuran misil tersebut, lanjut JCS, menghasilkan lebih banyak asap dibandingkan peluncuran normal, kemungkinan karena kerusakan mesin.
Manuver ini terjadi saat kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat (AS), USS Theodore Roosevelt, berada di Seoul untuk unjuk kekuatan.
Menurut militer Korsel, yang dikutip AP, Kamis (27/6/2024), rudal tersebut meledak saat dalam penerbangan pada hari Rabu.
Pada Rabu malam, Korsel melakukan latihan penembakan di sepanjang perbatasan laut barat yang disengketakan dengan Korea Utara. Itu merupakan latihan pertama sejak Seoul menangguhkan perjanjian tahun 2018 dengan Pyongyang yang bertujuan mengurangi ketegangan militer di garis depan pada awal Juni.
Baca Juga
Rudal Korut diluncurkan sekitar pukul 05.30 pagi dan melakukan penerbangan di lepas pantai timur Utara sebelum meledak, kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan.
Menurut JCS, fragmen rudal tersebar di perairan hingga 250 kilometer (155 mil) dari lokasi peluncuran di dekat Ibu Kota Korea Utara, katanya. Tidak ada kerusakan yang segera dilaporkan.
JCS mengatakan mereka yakin senjata itu adalah rudal hipersonik berbahan bakar padat.
Peluncuran misil tersebut, lanjut JCS, menghasilkan lebih banyak asap dibandingkan peluncuran normal, kemungkinan karena kerusakan mesin.
tulis komentar anda