Direktur WHO Berharap Pandemi Corona Berakhir Kurang dari 2 Tahun
Sabtu, 22 Agustus 2020 - 05:41 WIB
JENEWA - Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ia berharap dunia dapat mengakhiri pandemi virus Corona dalam waktu kurang dari dua tahun atau lebih cepat dari yang dibutuhkan untuk menghentikan pandemi flu Spanyol pada 1918.
Tedros Adhanom Ghebreyesus menggambarkan Covid-19 sebagai krisis kesehatan sekali dalam satu abad. Ia mengatakan bahwa sementara globalisasi telah memungkinkan virus menyebar lebih cepat daripada flu Spanyol pada tahun 1918, sekarang ada juga teknologi untuk menghentikannya yang tidak tersedia seabad yang lalu.
“Kami berharap pandemi ini dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari dua tahun, terutama jika kami dapat mengumpulkan upaya kami,” katanya dalam jumpa pers, seperti dikutip dari AP, Sabtu (22/8/2020).(Baca: WHO: Covid-19 Banyak Disebarkan Warga Umur 20-an Hingga 40-an Tahun )
Semenatara itu kepala darurat WHO Dr. Michael Ryan mencatat bahwa pandemi flu Spanyol pada 1918 menghantam dunia dalam tiga gelombang berbeda dan gelombang kedua, yang dimulai pada musim gugur 1918, adalah yang paling menghancurkan. Tetapi dia mengatakan tampaknya Covid-19 tidak mengikuti pola yang sama.
“Virus ini tidak menunjukkan pola seperti gelombang yang serupa,” katanya. "Saat virus tidak terkendali, ia melompat kembali ke atas," jelasnya.
Ryan mengatakan bahwa meski virus pandemi sering menetap dalam pola musiman, tampaknya tidak demikian halnya dengan virus Corona.(Baca: WHO Remehkan Bahaya Virus Corona Menempel Kemasan Makanan )
Tedros Adhanom Ghebreyesus menggambarkan Covid-19 sebagai krisis kesehatan sekali dalam satu abad. Ia mengatakan bahwa sementara globalisasi telah memungkinkan virus menyebar lebih cepat daripada flu Spanyol pada tahun 1918, sekarang ada juga teknologi untuk menghentikannya yang tidak tersedia seabad yang lalu.
“Kami berharap pandemi ini dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari dua tahun, terutama jika kami dapat mengumpulkan upaya kami,” katanya dalam jumpa pers, seperti dikutip dari AP, Sabtu (22/8/2020).(Baca: WHO: Covid-19 Banyak Disebarkan Warga Umur 20-an Hingga 40-an Tahun )
Semenatara itu kepala darurat WHO Dr. Michael Ryan mencatat bahwa pandemi flu Spanyol pada 1918 menghantam dunia dalam tiga gelombang berbeda dan gelombang kedua, yang dimulai pada musim gugur 1918, adalah yang paling menghancurkan. Tetapi dia mengatakan tampaknya Covid-19 tidak mengikuti pola yang sama.
“Virus ini tidak menunjukkan pola seperti gelombang yang serupa,” katanya. "Saat virus tidak terkendali, ia melompat kembali ke atas," jelasnya.
Ryan mengatakan bahwa meski virus pandemi sering menetap dalam pola musiman, tampaknya tidak demikian halnya dengan virus Corona.(Baca: WHO Remehkan Bahaya Virus Corona Menempel Kemasan Makanan )
(ber)
tulis komentar anda