DNA Anak-anaknya Beda, Pasangan Sesama Jenis Kesal Klinik IVF Gunakan Sperma yang Salah
Selasa, 25 Juni 2024 - 10:47 WIB
Empat tahun setelah kelahiran putra mereka, Anastasia dan Lexie menghubungi QFG untuk menanyakan apakah mereka dapat menggunakan donor yang sama untuk mengandung lebih banyak anak dan diberi lampu hijau.
Anastasia mengaku dia dan pasangannya sangat jelas dalam komunikasinya bahwa mereka ingin "Donor 227" digunakan.
“Kami ingin mereka semua memiliki ayah biologis yang sama untuk mengikat mereka sehingga ketika mereka memiliki anak, anak-anak mereka semua terikat dengan sejarah biologis,” jelasnya.
Pasangan itu kemudian menyambut dua putra lagi, yang lahir dengan selisih dua tahun, yang telah didiagnosis menderita masalah medis.
Putra kedua mereka didiagnosis mengidap sindrom hypermobile Ehlers-Danlos, sekelompok kondisi bawaan langka yang memengaruhi jaringan ikat.
Anak bungsu mereka didiagnosis menderita ADHD, sindrom hipermobilitas sendi, dan termasuk dalam spektrum autisme.
Ingin mengetahui apakah anak-anak "Donor 227" lainnya memiliki masalah kesehatan serupa, pasangan ini mengirimkan DNA putra mereka ke situs web leluhur dengan harapan dapat menemukan keluarga lain.
Anastasia benar-benar bingung.
“Saya dapat melihat bahwa tidak ada kecocokan antara anak laki-laki tertua kami dan kedua anak bungsu kami,” katanya.
Anastasia menelepon Lexie dengan sikap histeris untuk menyampaikan kabar tersebut.
Anastasia mengaku dia dan pasangannya sangat jelas dalam komunikasinya bahwa mereka ingin "Donor 227" digunakan.
“Kami ingin mereka semua memiliki ayah biologis yang sama untuk mengikat mereka sehingga ketika mereka memiliki anak, anak-anak mereka semua terikat dengan sejarah biologis,” jelasnya.
Pasangan itu kemudian menyambut dua putra lagi, yang lahir dengan selisih dua tahun, yang telah didiagnosis menderita masalah medis.
Putra kedua mereka didiagnosis mengidap sindrom hypermobile Ehlers-Danlos, sekelompok kondisi bawaan langka yang memengaruhi jaringan ikat.
Anak bungsu mereka didiagnosis menderita ADHD, sindrom hipermobilitas sendi, dan termasuk dalam spektrum autisme.
Ingin mengetahui apakah anak-anak "Donor 227" lainnya memiliki masalah kesehatan serupa, pasangan ini mengirimkan DNA putra mereka ke situs web leluhur dengan harapan dapat menemukan keluarga lain.
Anastasia benar-benar bingung.
“Saya dapat melihat bahwa tidak ada kecocokan antara anak laki-laki tertua kami dan kedua anak bungsu kami,” katanya.
Anastasia menelepon Lexie dengan sikap histeris untuk menyampaikan kabar tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda