China Pekerjakan Hacker untuk Redam Peringatan Tragedi Tiananmen

Kamis, 20 Juni 2024 - 13:58 WIB
Hal itu mengonfirmasi kecurigaan adanya kolaborasi antar kelompok peretas dengan pemerintah China, mengenai bagaimana i-Soon, sebuah perusahaan China, menjual layanan kepada entitas pemerintah dan kelompok ancaman yang didukung negara.

Dirintis pada tahun 2010 oleh Wu Haibo, mantan anggota Green Army, i-Soon mewakili komersialisasi kemampuan siber China. Green Army sering dianggap sebagai komunitas peretas pertama di China.

Hacker Patriotik



Didirikan pada 1997, Green Army berfungsi sebagai pusat bagi para peretas untuk berbagi pengetahuan. Satu tahun setelahnya, sejumlah peretas China, didorong oleh patriotisme, memulai rangkaian serangan di dunia maya.

Dalam kerusuhan di Indonesia pada 1998 yang disebabkan krisis keuangan Asia, mereka menargetkan website-website pemerintah Indonesia sebagai respons atas kekerasan sebagian masyarakat terhadap etnis Tionghoa di Indonesia.

Pada tahun 1999, setelah NATO melakukan pengeboman yang tidak disengaja terhadap kedutaan besar China di Beograd, website pemerintah AS dirusak peretas China. Periode ini menyaksikan munculnya istilah “honker”, yang menunjukkan peretas China yang bermotivasi ideologi dan nasionalisme.

Hubungan peretas China dengan pihak berwenang sangat rumit. Mereka memberikan keahlian siber dan penyangkalan yang masuk akal bagi pemerintah, namun dapat mempersulit kebijakan luar negeri Beijing ketika tindakan mereka mengundang kritik.

Para peretas ini juga diketahui terlibat dalam kejahatan dunia maya seperti penipuan dan pencurian kekayaan intelektual, selain spionase yang didukung negara.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah China dan hacker “patriotik” terkemuka untuk mengatur komunitas dan mendorong pekerjaan yang tidak ilegal seperti keamanan siber.

Namun, kebocoran informasi seputar i-Soon mengungkapkan bahwa kontraktor yang disponsori negara terlibat dalam penyuapan dan kegiatan ilegal lainnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More