Mesir Tangkap 250 Penggemar Klub Sepak Bola Al Ahly karena Kibarkan Bendera Palestina
Selasa, 18 Juni 2024 - 18:45 WIB
KAIRO - Pasukan keamanan Mesir di Alexandria menahan lebih dari 250 penggemar Klub Sepak Bola Al Ahly di Stadion Borg El Arab karena mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan solidaritas dengan Gaza.
Kabar penangkapan itu diungkap kelompok hak asasi manusia setempat.
Penindakan keras tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian tindakan terhadap para pendukung Palestina di Mesir sejak Oktober.
Tercatat lebih dari 120 orang ditahan karena memprotes perang Israel di Gaza, termasuk pelajar dan dua anak-anak.
Para penggemar tersebut ditahan selama pertandingan tim mereka melawan Farco pada Jumat (14/6/2024), menurut Komisi Hak dan Kebebasan Mesir (ECRF).
Anak-anak berusia 13 dan 15 tahun termasuk di antara mereka yang ditahan, menurut ECRF. Kelompok tersebut mengatakan pihak berwenang belum mengonfirmasi penahanan para penggemar tersebut, dan banyak yang dibebaskan sehari kemudian.
Video yang diunggah daring menunjukkan para penggemar Al Ahly meninggalkan tribun selama pertandingan liga utama melawan Farco lima menit setelah kick-off, di tengah teriakan seperti "Lupakan pertandingan... Palestina lebih penting".
Al Ahly memenangkan pertandingan dengan skor 2-1.
Teriakan tersebut merupakan respons atas pengusiran seorang penggemar karena mengibarkan bendera Palestina, menurut kelompok aktivis Al-Mawkef al-Masry di Facebook.
"Kami melihat adegan kelompok lain yang mencoba mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas mereka," ungkap kelompok tersebut.
Mesir telah melarang penggunaan spanduk atau teriakan yang tidak terkait dengan olahraga selama pertandingan sejak Mei.
Para penggemar sebagian besar mematuhi aturan tersebut, tetapi para pendukung Al Ahly bulan lalu membelakangi lapangan ketika Mohamed Ramadan, penyanyi dan aktor Mesir, mulai tampil sebelum final Liga Champions Afrika.
Para penggemar menirukan pose Handala, karakter kartun ikonik yang diciptakan seniman Palestina Naji Al-Ali, dan meneriakkan, "Dengan jiwa kami, dengan darah kami, kami berkorban untukmu, Palestina."
Tindakan keras tersebut bertentangan dengan pernyataan publik Mesir yang menentang perang Israel di Gaza, termasuk mengatakan Mesir akan bergabung dengan kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional.
Al Ahly memiliki basis penggemar yang besar di Gaza. Klub ini merupakan klub tersukses di Afrika dan tahun ini telah memenangkan gelar Liga Champions Afrika ke-11 dan gelar Liga Premier Mesir ke-43. Klub ini juga telah terpilih sebagai klub Afrika abad ini.
Kabar penangkapan itu diungkap kelompok hak asasi manusia setempat.
Penindakan keras tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian tindakan terhadap para pendukung Palestina di Mesir sejak Oktober.
Tercatat lebih dari 120 orang ditahan karena memprotes perang Israel di Gaza, termasuk pelajar dan dua anak-anak.
Para penggemar tersebut ditahan selama pertandingan tim mereka melawan Farco pada Jumat (14/6/2024), menurut Komisi Hak dan Kebebasan Mesir (ECRF).
Anak-anak berusia 13 dan 15 tahun termasuk di antara mereka yang ditahan, menurut ECRF. Kelompok tersebut mengatakan pihak berwenang belum mengonfirmasi penahanan para penggemar tersebut, dan banyak yang dibebaskan sehari kemudian.
Video yang diunggah daring menunjukkan para penggemar Al Ahly meninggalkan tribun selama pertandingan liga utama melawan Farco lima menit setelah kick-off, di tengah teriakan seperti "Lupakan pertandingan... Palestina lebih penting".
Al Ahly memenangkan pertandingan dengan skor 2-1.
Teriakan tersebut merupakan respons atas pengusiran seorang penggemar karena mengibarkan bendera Palestina, menurut kelompok aktivis Al-Mawkef al-Masry di Facebook.
"Kami melihat adegan kelompok lain yang mencoba mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas mereka," ungkap kelompok tersebut.
Mesir telah melarang penggunaan spanduk atau teriakan yang tidak terkait dengan olahraga selama pertandingan sejak Mei.
Para penggemar sebagian besar mematuhi aturan tersebut, tetapi para pendukung Al Ahly bulan lalu membelakangi lapangan ketika Mohamed Ramadan, penyanyi dan aktor Mesir, mulai tampil sebelum final Liga Champions Afrika.
Para penggemar menirukan pose Handala, karakter kartun ikonik yang diciptakan seniman Palestina Naji Al-Ali, dan meneriakkan, "Dengan jiwa kami, dengan darah kami, kami berkorban untukmu, Palestina."
Tindakan keras tersebut bertentangan dengan pernyataan publik Mesir yang menentang perang Israel di Gaza, termasuk mengatakan Mesir akan bergabung dengan kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional.
Al Ahly memiliki basis penggemar yang besar di Gaza. Klub ini merupakan klub tersukses di Afrika dan tahun ini telah memenangkan gelar Liga Champions Afrika ke-11 dan gelar Liga Premier Mesir ke-43. Klub ini juga telah terpilih sebagai klub Afrika abad ini.
(sya)
tulis komentar anda