China Sudah Miliki 500 Senjata Nuklir, Bikinnya Tercepat di Dunia
Selasa, 18 Juni 2024 - 09:00 WIB
“Seperti beberapa negara bersenjata nuklir lainnya, Korea Utara memberikan penekanan baru pada pengembangan persenjataan nuklir taktisnya,” kata Matt Korda, peneliti di Program Senjata Pemusnah Massal SIPRI.
“Oleh karena itu, ada kekhawatiran yang berkembang bahwa Korea Utara mungkin berniat menggunakan senjata-senjata ini pada awal konflik,” imbuh Korda.
Rusia dan Amerika Serikat masing-masing memiliki 5.580 dan 5.044 hulu ledak, yang mencakup hampir 90% dari total hulu ledak di dunia, kata laporan SIPRI.
Diperkirakan 3.904 hulu ledak dikerahkan pada rudal dan pesawat, naik 60 hulu ledak dari tahun sebelumnya, termasuk 1.710 oleh Rusia dan 1.770 oleh Amerika Serikat.
Lembaga think tank tersebut mengatakan China diperkirakan telah mengerahkan 24 hulu ledak nuklir untuk rudal.
“Sementara jumlah hulu ledak nuklir global terus menurun seiring dengan pembongkaran senjata era Perang Dingin secara bertahap, sayangnya kita terus melihat peningkatan jumlah hulu ledak nuklir yang beroperasi dari tahun ke tahun,” kata direktur SIPRI Dan Smith.
“Tren ini tampaknya akan terus berlanjut dan mungkin semakin cepat di tahun-tahun mendatang dan sangat memprihatinkan,” tambah Smith.
“Oleh karena itu, ada kekhawatiran yang berkembang bahwa Korea Utara mungkin berniat menggunakan senjata-senjata ini pada awal konflik,” imbuh Korda.
Rusia dan Amerika Serikat masing-masing memiliki 5.580 dan 5.044 hulu ledak, yang mencakup hampir 90% dari total hulu ledak di dunia, kata laporan SIPRI.
Diperkirakan 3.904 hulu ledak dikerahkan pada rudal dan pesawat, naik 60 hulu ledak dari tahun sebelumnya, termasuk 1.710 oleh Rusia dan 1.770 oleh Amerika Serikat.
Lembaga think tank tersebut mengatakan China diperkirakan telah mengerahkan 24 hulu ledak nuklir untuk rudal.
“Sementara jumlah hulu ledak nuklir global terus menurun seiring dengan pembongkaran senjata era Perang Dingin secara bertahap, sayangnya kita terus melihat peningkatan jumlah hulu ledak nuklir yang beroperasi dari tahun ke tahun,” kata direktur SIPRI Dan Smith.
“Tren ini tampaknya akan terus berlanjut dan mungkin semakin cepat di tahun-tahun mendatang dan sangat memprihatinkan,” tambah Smith.
(mas)
tulis komentar anda