3 Fakta Demo di Argentina yang Jadi Perhatian, Gara-gara Pengesahan RUU Reformasi
Sabtu, 15 Juni 2024 - 12:15 WIB
BUENOS AIRES - Demo di Argentina baru-baru ini menarik perhatian dunia internasional. Kabarnya, protes besar-besaran itu muncul akibat pengesahan rancangan undang-undang (RUU) reformasi yang dibawa Presiden Javier Milei.
Aksi demonstrasi berskala besar ini terjadi pada Rabu (12/6/2024). Tercatat, hadir ribuan pengunjuk rasa yang turun di jalan-jalan Argentina.
Lantas, apa sebenarnya yang terjadi dalam demonstrasi besar-besaran di Argentina tempo hari? Berikut ini sederet faktanya yang bisa disimak.
Fakta Demo di Argentina
Aksi protes dilakukan para warga Argentina menyusul keputusan Kongres menyetujui paket RUU reformasi yang dibawa Presiden Javier Milei. Paket kebijakan tersebut dianggap kontroversial.
Mengutip Al Jazeera, Sabtu (15/6/2024), sebelumnya Majelis Tinggi Argentina mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) yang menjadi kunci reformasi Presiden Milei. Para senator memberi suara 37 mendukung dan 36 menolak setelah mengarungi perdebatan panjang.
Singkatnya, RUU ini merupakan inti dari rencana Milei untuk merombak perekonomian Argentina yang memang sedang dilanda krisis.
Namun, beberapa langkahnya yang sudah ditetapkan seperti memotong subsidi dan memecat ribuan pegawai sektor publik justru berdampak memperdalam resesi, meningkatkan kemiskinan hingga menyebabkan inflasi tahunan melonjak 300%.
Setelah resmi disahkan, kebijakan lain yang akan dilakukan dalam paket reformasi Milei ini di antaranya mengurangi akses tunjangan pensiun warga sampai melemahkan perlindungan terhadap tenaga kerja. Selain itu, ada juga kebijakan yang mencakup insentif pajak, bea cukai dan devisa.
Demonstrasi berlangsung di dekat kongres nasional negara sebagai tanggapan terhadap usulan reformasi yang diajukan Presiden Argentina Javier Milei. Mengutip Sputnik, aksi protes ini diorganisir oleh kekuatan sayap kiri dan serikat pekerja.
Mereka menentang usulan perubahan yang diusulkan para pemimpin negara di berbagai bidang. Secara khusus, pihak oposisi menentang kebijakan privatisasi, potensi penghapusan dana tunjangan guru hingga peraturan yang menyederhanakan proses pemecatan karyawan.
Demonstrasi awalnya dimulai dengan damai. Namun, setelahnya justru berubah menjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dengan polisi.
Sejumlah pengunjuk rasa membakar mobil dan melemparkan batu ke petugas keamanan. Sebaliknya, pihak kepolisian Argentina membalas mereka dengan peluru karet dan gas air mata.
Puluhan pengunjuk rasa mendapat perawatan medis akibat gas air mata yang ditembakkan pihak keamanan. Sementara itu, ada pula belasan orang yang diamankan karena dianggap sebagai provokator.
Itulah sejumlah fakta mengenai aksi demo di Argentina yang menolak pengesahan RUU reformasi Presiden Milei.
Aksi demonstrasi berskala besar ini terjadi pada Rabu (12/6/2024). Tercatat, hadir ribuan pengunjuk rasa yang turun di jalan-jalan Argentina.
Lantas, apa sebenarnya yang terjadi dalam demonstrasi besar-besaran di Argentina tempo hari? Berikut ini sederet faktanya yang bisa disimak.
Fakta Demo di Argentina
1. Penyebab Demo
Aksi protes dilakukan para warga Argentina menyusul keputusan Kongres menyetujui paket RUU reformasi yang dibawa Presiden Javier Milei. Paket kebijakan tersebut dianggap kontroversial.
Mengutip Al Jazeera, Sabtu (15/6/2024), sebelumnya Majelis Tinggi Argentina mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) yang menjadi kunci reformasi Presiden Milei. Para senator memberi suara 37 mendukung dan 36 menolak setelah mengarungi perdebatan panjang.
Singkatnya, RUU ini merupakan inti dari rencana Milei untuk merombak perekonomian Argentina yang memang sedang dilanda krisis.
Namun, beberapa langkahnya yang sudah ditetapkan seperti memotong subsidi dan memecat ribuan pegawai sektor publik justru berdampak memperdalam resesi, meningkatkan kemiskinan hingga menyebabkan inflasi tahunan melonjak 300%.
Setelah resmi disahkan, kebijakan lain yang akan dilakukan dalam paket reformasi Milei ini di antaranya mengurangi akses tunjangan pensiun warga sampai melemahkan perlindungan terhadap tenaga kerja. Selain itu, ada juga kebijakan yang mencakup insentif pajak, bea cukai dan devisa.
2. Diorganisir Kekuatan Sayap Kiri
Demonstrasi berlangsung di dekat kongres nasional negara sebagai tanggapan terhadap usulan reformasi yang diajukan Presiden Argentina Javier Milei. Mengutip Sputnik, aksi protes ini diorganisir oleh kekuatan sayap kiri dan serikat pekerja.
Mereka menentang usulan perubahan yang diusulkan para pemimpin negara di berbagai bidang. Secara khusus, pihak oposisi menentang kebijakan privatisasi, potensi penghapusan dana tunjangan guru hingga peraturan yang menyederhanakan proses pemecatan karyawan.
3. Berakhir Ricuh
Demonstrasi awalnya dimulai dengan damai. Namun, setelahnya justru berubah menjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dengan polisi.
Sejumlah pengunjuk rasa membakar mobil dan melemparkan batu ke petugas keamanan. Sebaliknya, pihak kepolisian Argentina membalas mereka dengan peluru karet dan gas air mata.
Puluhan pengunjuk rasa mendapat perawatan medis akibat gas air mata yang ditembakkan pihak keamanan. Sementara itu, ada pula belasan orang yang diamankan karena dianggap sebagai provokator.
Itulah sejumlah fakta mengenai aksi demo di Argentina yang menolak pengesahan RUU reformasi Presiden Milei.
(sya)
tulis komentar anda