Pejabat AS Sebut Pertempuran dengan Yaman Paling Sengit Sejak Perang Dunia II

Sabtu, 15 Juni 2024 - 07:18 WIB
"Saya kira orang-orang tidak benar-benar memahami betapa seriusnya apa yang kami lakukan dan betapa kapal-kapal itu terus terancam," ungkap Komandan Eric Blomberg dari USS Laboon.

"Kami hanya perlu melakukan kesalahan sekali saja," papar dia. "Houthi (Ansarallah) hanya perlu melakukan satu kesalahan."

“Para pelaut AS kadang-kadang memiliki beberapa detik untuk mengonfirmasi peluncuran oleh Houthi, berunding dengan kapal-kapal lain, dan melepaskan tembakan ke rentetan rudal yang datang yang dapat bergerak mendekati atau melampaui kecepatan suara," ungkap laporan itu.

Pejabat AS lainnya, Kapten David Wroe, mengatakan kepada AP bahwa, "Setiap hari, setiap jaga, dan beberapa kapal kami telah berada di sini selama lebih dari tujuh bulan untuk melakukan itu."

AP mencatat bahwa "Angkatan Laut (AS) mengalami periode pertempuran (pada) tahun 1980-an di Teluk Persia, tetapi sebagian besar melibatkan kapal yang menabrak ranjau. Serangan Houthi melibatkan serangan langsung terhadap kapal komersial dan kapal perang."

Bryan Clark, mantan awak kapal selam Angkatan Laut dan peneliti senior di Hudson Institute, tidak meragukannya.

"Ini adalah pertempuran paling berkelanjutan yang pernah terjadi di Angkatan Laut AS sejak Perang Dunia II, dengan mudah, tidak diragukan lagi," ujar dia kepada AP.

"Kami hampir saja membuat Houthi mampu melancarkan serangan yang tidak dapat dihentikan AS setiap saat, dan kemudian kami akan mulai melihat kerusakan yang substansial. Jika Anda membiarkannya memburuk, Houthi akan menjadi pasukan yang jauh lebih cakap, kompeten, dan berpengalaman," papar dia.

Kapal Induk USS Eisenhower



Pada tanggal 31 Mei, Ansarallah mengumumkan mereka menargetkan kapal induk USS Eisenhower di Laut Merah sebagai balasan atas serangan udara AS-Inggris di Yaman, yang mengakibatkan banyak korban pada hari sebelumnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More