Pejabat AS Sebut Pertempuran dengan Yaman Paling Sengit Sejak Perang Dunia II

Sabtu, 15 Juni 2024 - 07:18 WIB
Pemandangan parade militer yang diadakan Houthi untuk memperingati ulang tahun pengambilalihan mereka di Sanaa, Yaman, 21 September 2023. Foto/Kantor Media Houthi/REUTERS
WASHINGTON - Kampanye yang dipimpin Amerika Serikat (AS) melawan Angkatan Bersenjata Yaman, yang berafiliasi dengan gerakan Ansarallah atau Houthi, “telah berubah menjadi pertempuran laut paling sengit yang pernah dihadapi Angkatan Laut sejak Perang Dunia II”.

Associated Press melaporkan hal itu pada hari Jumat (14/6/2024), mengutip “para pemimpin dan pakar.”

Volume pengiriman telah turun secara signifikan di koridor penting Laut Merah “yang mengarah ke Terusan Suez dan ke Mediterania,” karena “serangan hampir setiap hari” yang dilakukan Ansarallah sejak November.

Mulai bulan November, Ansarallah telah bergabung dengan kelompok Perlawanan Arab lainnya dalam menargetkan Israel di tengah serangan berdarah Israel terhadap Jalur Gaza.



Kelompok lainnya termasuk Hizbullah Lebanon, Perlawanan Islam di Irak dan, akhir-akhir ini, Perlawanan Islam di Bahrain.

Posisi Ansarallah secara langsung terkait dengan kebijakan Israel untuk membuat warga Palestina di Gaza kelaparan.

Namun, alih-alih menuntut diakhirinya pengepungan Israel di Gaza, AS mulai menyerang posisi Ansarallah di Yaman, menewaskan dan melukai banyak warga sipil.

Awal bulan ini, kelompok itu mengumumkan mereka meluncurkan "tahap keempat eskalasi" terhadap Israel hingga perang Israel berakhir dan pengepungan Gaza dicabut.

Sangat Serius

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More