8 Tantangan Pemerintahan Modi Mendatang, dari Pajak hingga Pengangguran

Senin, 10 Juni 2024 - 19:31 WIB
Namun, ketegangan diplomatik utama masih terjadi di Tiongkok, yang dipicu oleh bentrokan perbatasan pada tahun 2020 yang menewaskan 20 tentara India dan empat tentara China. Modi mengatakan bulan lalu negara-negara tersebut harus mengatasi “situasi berkepanjangan” di perbatasan mereka.

Pemerintahan Modi telah berusaha menarik perusahaan asing untuk mendiversifikasi rantai pasokan di luar China.

Hubungan dengan Kanada juga tegang setelah Ottawa dan Washington menuduh seorang pejabat India mengarahkan rencana percobaan pembunuhan Gurpatwant Singh Pannun, seorang separatis Sikh dan berkewarganegaraan ganda Amerika Serikat dan Kanada.

Pada bulan Mei, polisi Kanada menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu dan mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah orang-orang tersebut memiliki hubungan dengan pemerintah India.

6. Permasalahan Pajak

Sebuah lobi industri tahun ini menyerukan peningkatan batas pembebasan pajak bagi individu dan dikaitkan dengan inflasi untuk membantu meningkatkan konsumsi.

Konfederasi Industri India juga meminta pemerintah meninjau kembali struktur pajak keuntungan modal dengan menerapkan konsistensi tarif pajak untuk berbagai kelas aset seperti utang, ekuitas, dan aset tidak bergerak.

Modi pada masa jabatan ketiganya mungkin terpaksa mempertimbangkan penurunan pajak bagi individu untuk meningkatkan konsumsi, yang selama ini menjadi titik lemah dalam perekonomian yang tumbuh pesat.

7. Nasib Kaum Petani



Melansir Reuters, pendapatan pertanian yang stagnan adalah tanda utama meningkatnya kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan di India yang telah menyebabkan protes meluas. BJP telah berjanji untuk melipatgandakan pendapatan pertanian pada tahun 2022 dalam manifestonya pada pemilu lalu, namun gagal mewujudkannya.

Meskipun demikian, Modi telah menetapkan tujuan baru untuk meningkatkan pendapatan per kapita pedesaan sebesar 50% pada tahun 2030 namun para petani masih skeptis terhadap rencana tersebut, menurut laporan Reuters sebelumnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More