Benarkah Arab Saudi dan Yaman Berperang? Simak Penjelasannya
Senin, 03 Juni 2024 - 18:18 WIB
Pada Juni 2015, Arab Saudi menerapkan blokade laut guna mencegah Iran memasok senjata ke Houthi. Sebagai tanggapan, Teheran mengirimkan konvoi angkatan laut yang berakibat meningkatnya risiko eskalasi militer antara kedua negara.
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab juga memimpin kampanye udara tanpa henti dengan perkiraan lebih dari 25.000 serangan. Serangan ini disebut menyebabkan lebih dari 19.000 korban sipil.
Lebih jauh, sepanjang konflik ini berlangsung telah menimbulkan banyak korban jiwa bagi warga sipil Yaman dan menjadikannya sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. PBB menyebut 60 persen dari perkiraan 377.000 kematian di Yaman antara 2015-2022 diakibatkan penyebab tidak langsung seperti kerawanan pangan hingga kurangnya layanan kesehatan.
Melihat kondisi di atas, bisa dipahami bahwa Arab Saudi sejatinya tidak bertujuan untuk perang dengan Yaman. Intervensi militer yang dilakukan Riyadh murni untuk menumpas kelompok Houthi dan mengembalikan rezim lama di Sanaa.
Namun, sejumlah pihak menganggap bahwa langkah Arab Saudi itu turut memperumit jalannya perang saudara di Yaman. Akibatnya, tak jarang orang lebih mengenal konflik tersebut dengan sebutan perang Arab Saudi dan Yaman.
(ahm)
tulis komentar anda