Militer AS: Kim Jong-un Memiliki 60 Bom Nuklir dan Diduga Punya Antraks
Kamis, 20 Agustus 2020 - 03:56 WIB
"Korea Utara mencari senjata nuklir karena para pemimpinnya mengira ancaman serangan nuklir akan mencegah negara lain mempertimbangkan perubahan rezim," bunyi laporan militer AS. (Baca juga: Kim Jong-un hingga Raja Salman Ucapkan Selamat HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia )
Laporan itu juga menambahkan bahwa ada perkiraan lain yang menunjukkan negara itu dapat memiliki 100 bom nuklir pada akhir 2020.
Stok bahan kimia rezim diperkirakan antara 2.500 hingga 5.000 ton, yang tercatat sebagai yang terbesar ketiga di dunia.
Menurut laporan militer AS sangat mungkin bahwa rezim Kim Jong-un akan mengerahkan senjata kimia jika konflik militer pecah.
Laporan tersebut menambahkan Korea Utara telah mengembangkan jaringan lebih dari 6.000 peretas komputer—banyak yang berbasis di tempat lain di dunia—yang memungkinkannya untuk melakukan perang dunia maya.
"Korea Utara dapat berhasil melakukan aktivitas perang komputer invasif dari keamanan wilayahnya sendiri," imbuh laporan militer Amerika. "Ia memiliki kemampuan terdistribusi untuk menjangkau komputer yang ditargetkan di mana pun di dunia, selama mereka terhubung ke Internet."
Laporan tersebut muncul tak lama setelah sebuah makalah PBB menyebutkan Korea Utara kemungkinan telah mengembangkan perangkat nuklir yang dapat dipasang pada rudal balistik.
Laporan itu juga menambahkan bahwa ada perkiraan lain yang menunjukkan negara itu dapat memiliki 100 bom nuklir pada akhir 2020.
Stok bahan kimia rezim diperkirakan antara 2.500 hingga 5.000 ton, yang tercatat sebagai yang terbesar ketiga di dunia.
Menurut laporan militer AS sangat mungkin bahwa rezim Kim Jong-un akan mengerahkan senjata kimia jika konflik militer pecah.
Laporan tersebut menambahkan Korea Utara telah mengembangkan jaringan lebih dari 6.000 peretas komputer—banyak yang berbasis di tempat lain di dunia—yang memungkinkannya untuk melakukan perang dunia maya.
"Korea Utara dapat berhasil melakukan aktivitas perang komputer invasif dari keamanan wilayahnya sendiri," imbuh laporan militer Amerika. "Ia memiliki kemampuan terdistribusi untuk menjangkau komputer yang ditargetkan di mana pun di dunia, selama mereka terhubung ke Internet."
Laporan tersebut muncul tak lama setelah sebuah makalah PBB menyebutkan Korea Utara kemungkinan telah mengembangkan perangkat nuklir yang dapat dipasang pada rudal balistik.
(min)
tulis komentar anda