Mengapa Gaza Jadi Ujian Persatuan bagi Liga Arab?

Kamis, 30 Mei 2024 - 11:11 WIB
Foto/AP

Liga tersebut mengadakan pertemuan puncak darurat bersama dengan Organisasi Kerja Sama Islam di Riyadh pada bulan November, sebulan setelah serangan Hamas dan Israel melancarkan perangnya di Jalur Gaza yang terkepung. Meskipun para pemimpin Arab dan Muslim mengutuk tindakan “biadab” Israel di Gaza dan menuntut diakhirinya perang selama pertemuan puncak tersebut, pertemuan mereka menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pendapat mengenai bagaimana menanggapi situasi tersebut.

Komunike terakhir telah dibuat, namun tidak ada klausul yang dapat memaksa diakhirinya perang, setelah satu bulan berlalu.

Meskipun demikian, para analis mengatakan KTT gabungan tersebut masih berhasil menyampaikan pesan dan peringatan penting kepada Israel, Amerika Serikat, dan negara-negara Barat.



Masih Hanya Narasi dan Simbolisme



Foto/AP

Pada saat itu, Aziz Alghashian, seorang analis Saudi yang meneliti hubungan Riyadh dengan Israel, mengatakan : “Saya pikir konsensusnya adalah bahwa ini lebih merupakan simbolisme, narasi dan diplomasi.”

Namun enam bulan kemudian, di Bahrain, tampaknya para diplomat Arab berupaya untuk tidak hanya sekedar kata-kata dan peringatan.

Salah satu klausul yang akan dimasukkan dalam komunike akhir, yang disebut Deklarasi Bahrain, adalah seruan untuk menghidupkan kembali proses perdamaian antara Palestina dan Israel dengan tujuan mencapai solusi dua negara yang selama ini sulit dicapai.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More