Kakek Inggris yang Tewas dalam Turbulensi Singapore Airlines Ingin Berlibur Seumur Hidup di Australia
Rabu, 22 Mei 2024 - 21:55 WIB
Penumpang asal Inggris Andrew Davies mengatakan kepada BBC Radio 5 bahwa pesawat "tiba-tiba jatuh" dan "sangat sedikit peringatan".
“Selama beberapa detik setelah pesawat terjatuh, terdengar teriakan yang mengerikan dan terdengar seperti bunyi gedebuk,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia membantu seorang wanita yang “menjerit kesakitan” dengan “luka di kepalanya”.
Dia menggambarkan melihat orang-orang dengan luka di kepala dan telinga berdarah: "Saya berlumuran kopi. Itu adalah turbulensi yang sangat parah".
Foto/Reuters
Allison Barker mengatakan kepada BBC bahwa putranya Josh, yang berada di dalam pesawat, mengirim pesan kepadanya bahwa dia sedang dalam "penerbangan gila" yang melakukan pendaratan darurat.
"Itu menakutkan," katanya. "Saya tidak tahu apa yang terjadi. Kami tidak tahu apakah dia selamat, itu sangat menegangkan. Itu adalah dua jam terpanjang dalam hidup saya."
SIA meminta maaf atas "pengalaman traumatis" yang dialami penumpang dan awak pesawat, dan menambahkan bahwa semua bantuan yang diperlukan telah diberikan.
Penumpang tersebut, 56 orang warga negara Australia, 47 orang Inggris, dan 41 orang Singapura.
“Selama beberapa detik setelah pesawat terjatuh, terdengar teriakan yang mengerikan dan terdengar seperti bunyi gedebuk,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia membantu seorang wanita yang “menjerit kesakitan” dengan “luka di kepalanya”.
Dia menggambarkan melihat orang-orang dengan luka di kepala dan telinga berdarah: "Saya berlumuran kopi. Itu adalah turbulensi yang sangat parah".
Baca Juga
Suatu Penerbangan yang Gila
Foto/Reuters
Allison Barker mengatakan kepada BBC bahwa putranya Josh, yang berada di dalam pesawat, mengirim pesan kepadanya bahwa dia sedang dalam "penerbangan gila" yang melakukan pendaratan darurat.
"Itu menakutkan," katanya. "Saya tidak tahu apa yang terjadi. Kami tidak tahu apakah dia selamat, itu sangat menegangkan. Itu adalah dua jam terpanjang dalam hidup saya."
SIA meminta maaf atas "pengalaman traumatis" yang dialami penumpang dan awak pesawat, dan menambahkan bahwa semua bantuan yang diperlukan telah diberikan.
Penumpang tersebut, 56 orang warga negara Australia, 47 orang Inggris, dan 41 orang Singapura.
tulis komentar anda