China Kerahkan J-20 ke Dekat Markas Jet Tempur Siluman F-35 dan F-22 AS
Minggu, 19 Mei 2024 - 10:06 WIB
TOKYO - China telah meningkatkan pengerahan jet tempur siluman J-20 ke Pangkalan Udara Wuyishan, provinsi Fujian. Situs itu berjarak 600 mil dari Pangkalan Udara Kadena di Jepang yang menjadi markas bagi jet tempur siluman F-35 Lightning II dan F-22 Raptor Amerika Serikat (AS).
Pangkalan Udara Kadena, yang sering disebut sebagai Batu Kunci Pasifik, telah menampung pesawat tempur AS sejak akhir Perang Dunia II. Pada 1979, pangkalan tersebut menerima jet tempur F-15, yang terus hadir sejak saat itu.
Namun, pada 2023, Angkatan Udara AS mulai menghapuskan secara bertahap dua skuadron F-15C/D Eagles, menggantikannya dengan campuran rotasi F-16, F-35, dan F-22.
Penghentian penggunaan jet tempur F-15C/D Eagle menandai transisi menuju penggunaan jet tempur yang lebih canggih untuk memperkuat dominasi udara Amerika di wilayah tersebut.
Sedangkan Pangkalan Udara Wuyishan baru-baru ini mengalami upgrade yang signifikan.
Dulunya merupakan rumah bagi puluhan pesawat tempur Shenyang J-6W usang yang diubah menjadi drone bersenjata dan berbagai jet tua, pangkalan tersebut baru-baru ini menerima enam jet tempur Chengdu J-20 “Mighty Dragon”, menurut Institut Studi Dirgantara Angkatan Udara China.
J-20, jet tempur siluman generasi kelima China, melambangkan pembangunan militer agresif negara tersebut. Brigade Penerbangan ke-41 di Wuyishan dilaporkan sedang melakukan transisi dari jet tua ke J-20 yang canggih, yang secara signifikan akan meningkatkan kemampuan udara China.
Mengingat kedekatan Wuyishan dengan Kadena dan peningkatan pengerahan pesawat tempur canggih di kedua pihak, para pakar berpendapat bahwa potensi konfrontasi antara F-22 Raptor AS dan J-20 China di wilayah udara internasional sangat mungkin terjadi.
Pangkalan Udara Kadena, yang sering disebut sebagai Batu Kunci Pasifik, telah menampung pesawat tempur AS sejak akhir Perang Dunia II. Pada 1979, pangkalan tersebut menerima jet tempur F-15, yang terus hadir sejak saat itu.
Namun, pada 2023, Angkatan Udara AS mulai menghapuskan secara bertahap dua skuadron F-15C/D Eagles, menggantikannya dengan campuran rotasi F-16, F-35, dan F-22.
Penghentian penggunaan jet tempur F-15C/D Eagle menandai transisi menuju penggunaan jet tempur yang lebih canggih untuk memperkuat dominasi udara Amerika di wilayah tersebut.
Sedangkan Pangkalan Udara Wuyishan baru-baru ini mengalami upgrade yang signifikan.
Dulunya merupakan rumah bagi puluhan pesawat tempur Shenyang J-6W usang yang diubah menjadi drone bersenjata dan berbagai jet tua, pangkalan tersebut baru-baru ini menerima enam jet tempur Chengdu J-20 “Mighty Dragon”, menurut Institut Studi Dirgantara Angkatan Udara China.
J-20, jet tempur siluman generasi kelima China, melambangkan pembangunan militer agresif negara tersebut. Brigade Penerbangan ke-41 di Wuyishan dilaporkan sedang melakukan transisi dari jet tua ke J-20 yang canggih, yang secara signifikan akan meningkatkan kemampuan udara China.
Mengingat kedekatan Wuyishan dengan Kadena dan peningkatan pengerahan pesawat tempur canggih di kedua pihak, para pakar berpendapat bahwa potensi konfrontasi antara F-22 Raptor AS dan J-20 China di wilayah udara internasional sangat mungkin terjadi.
tulis komentar anda