Ukraina Kewalahan Digempur Rusia, Zelensky Minta 130 Jet Tempur F-16 Buatan AS
Minggu, 19 Mei 2024 - 07:19 WIB
KYIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta kepada sekutu Baratnya untuk memasok 120 hingga 130 jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS) untuk mengimbangi kekuatan udara Rusia. Dia juga minta lebih banyak sistem pertahanan udara modern.
Pemimpin Ukraina itu mengakui bahwa militernya kewalahan menghadapi serangan udara Moskow.
“Saya percaya bahwa saat ini, kami memiliki sekitar 25% dari apa yang kita perlukan untuk mempertahankan Ukraina. Yang saya bicarakan adalah pertahanan udara,” katanya kepada AFP, yang dilansir Sabtu (18/5/2024).
Mengenai pesawat tempur, kata Zelensky, Kyiv harus dilengkapi dengan 120 hingga 130 pesawat tempur modern. “Sehingga Rusia tidak memiliki superioritas udara,” ujarnya.
“Secara total, kami membutuhkan armada F-16 ini dalam jumlah yang saya bicarakan, agar ada keseimbangan,” lanjut Zelensky.
Selama kunjungannya ke Kyiv awal pekan ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington sangat fokus dalam menemukan dan mengirimkan Patriot dan sistem pertahanan udara lainnya ke Ukraina.
Zelensky mengatakan kepada Blinken bahwa militernya memerlukan dua baterai sistem Patriot untuk melindungi wilayah Kharkiv saja, tempat pasukan Rusia meraih banyak kemajuan dalam beberapa pekan terakhir.
Pada akhir Maret, Menteri Pertahanan Rusia saat itu Sergey Shoigu mengatakan bahwa setidaknya lima sistem Patriot yang dioperasikan oleh Ukraina telah dihancurkan sejak awal tahun ini.
Bulan lalu, Jerman berjanji untuk memberi Kyiv satu lagi sistem pertahanan udara buatan AS tersebut.
Awal pekan ini, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan bahwa jet tempur F-16 akan tiba di Ukraina dalam beberapa bulan ke depan, mencabut klaim sebelumnya bahwa pesawat-pesawat tersebut akan tiba di Ukraina dalam bulan depan.
Denmark dan Belanda bersama-sama berjanji pada Agustus 2023 lalu akan memasok Kyiv dengan 61 unit jet tempur generasi keempat rancangan AS tersebut.
Laporan media-media Barat dalam beberapa bulan terakhir menjelaskan penundaan pengiriman pesawat tersebut disebabkan oleh komplikasi dalam pelatihan pilot di Kyiv dan kurangnya lapangan terbang yang layak untuk menampung F-16 di Ukraina.
Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata asing ke Kyiv tidak akan menghalangi Moskow mencapai tujuan militernya, dan hanya akan memperpanjang pertempuran serta meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.
Menurut para pejabat di Moskow, penyediaan senjata, pembagian intelijen, dan pelatihan pasukan Ukraina berarti bahwa negara-negara Barat secara de facto telah menjadi pihak dalam konflik tersebut.
Pemimpin Ukraina itu mengakui bahwa militernya kewalahan menghadapi serangan udara Moskow.
“Saya percaya bahwa saat ini, kami memiliki sekitar 25% dari apa yang kita perlukan untuk mempertahankan Ukraina. Yang saya bicarakan adalah pertahanan udara,” katanya kepada AFP, yang dilansir Sabtu (18/5/2024).
Mengenai pesawat tempur, kata Zelensky, Kyiv harus dilengkapi dengan 120 hingga 130 pesawat tempur modern. “Sehingga Rusia tidak memiliki superioritas udara,” ujarnya.
“Secara total, kami membutuhkan armada F-16 ini dalam jumlah yang saya bicarakan, agar ada keseimbangan,” lanjut Zelensky.
Selama kunjungannya ke Kyiv awal pekan ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington sangat fokus dalam menemukan dan mengirimkan Patriot dan sistem pertahanan udara lainnya ke Ukraina.
Zelensky mengatakan kepada Blinken bahwa militernya memerlukan dua baterai sistem Patriot untuk melindungi wilayah Kharkiv saja, tempat pasukan Rusia meraih banyak kemajuan dalam beberapa pekan terakhir.
Pada akhir Maret, Menteri Pertahanan Rusia saat itu Sergey Shoigu mengatakan bahwa setidaknya lima sistem Patriot yang dioperasikan oleh Ukraina telah dihancurkan sejak awal tahun ini.
Bulan lalu, Jerman berjanji untuk memberi Kyiv satu lagi sistem pertahanan udara buatan AS tersebut.
Awal pekan ini, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan bahwa jet tempur F-16 akan tiba di Ukraina dalam beberapa bulan ke depan, mencabut klaim sebelumnya bahwa pesawat-pesawat tersebut akan tiba di Ukraina dalam bulan depan.
Denmark dan Belanda bersama-sama berjanji pada Agustus 2023 lalu akan memasok Kyiv dengan 61 unit jet tempur generasi keempat rancangan AS tersebut.
Laporan media-media Barat dalam beberapa bulan terakhir menjelaskan penundaan pengiriman pesawat tersebut disebabkan oleh komplikasi dalam pelatihan pilot di Kyiv dan kurangnya lapangan terbang yang layak untuk menampung F-16 di Ukraina.
Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata asing ke Kyiv tidak akan menghalangi Moskow mencapai tujuan militernya, dan hanya akan memperpanjang pertempuran serta meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.
Menurut para pejabat di Moskow, penyediaan senjata, pembagian intelijen, dan pelatihan pasukan Ukraina berarti bahwa negara-negara Barat secara de facto telah menjadi pihak dalam konflik tersebut.
(mas)
tulis komentar anda