Para Pemimpin BRICS Tak akan Hadiri Konferensi Perdamaian Zelensky
Jum'at, 17 Mei 2024 - 22:15 WIB
BRASILIA - Para pemimpin Brasil dan Afrika Selatan tidak akan menghadiri konferensi mengenai Ukraina yang akan diselenggarakan di Swiss bulan depan.
KTT tersebut, yang dijadwalkan pada 15-16 Juni di Burgenstock Resort dekat Lucerne, diperkirakan akan membahas usulan peta jalan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengakhiri konflik dengan Rusia.
Lebih dari 160 negara telah diundang untuk ambil bagian, termasuk anggota G7, G20, BRICS, dan Uni Eropa (UE). Namun Rusia belum diundang dalam perundingan tersebut.
Pada Jumat, juru bicara kepresidenan Afrika Selatan Vincent Magwenya mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Cyril Ramaphosa tidak akan ambil bagian dalam KTT Swiss karena “proses konstitusional” di negaranya setelah pemilu presiden.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva juga memutuskan tidak menghadiri acara tersebut karena tidak melibatkan kedua pihak dalam konflik, CNN Brasil melaporkan pada Kamis (16/5/2024).
Menurut outlet tersebut, Bern menyampaikan undangan melalui Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira selama pertemuan bilateral dengan Anggota Dewan Swiss Ignacio Cassis pada tanggal 30 April.
Sumber yang dekat dengan Vieira mengatakan kepada CNN bahwa Cassis bersikeras agar Lula hadir di konferensi tersebut, menyoroti pengaruh Brasil di antara negara-negara berkembang.
Namun, Lula memutuskan delegasi Brasil pada KTT tersebut tidak akan dipimpin presiden. Menurutnya, tidak masuk akal menghadiri pertemuan yang tidak melibatkan Rusia, menurut outlet tersebut yang mengutip sumber diplomatik.
China adalah anggota utama BRICS lainnya yang mungkin akan mengabaikan pertemuan Swiss, menurut Yury Ushakov, asisten presiden Rusia untuk urusan internasional.
Menjelang kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke China pada Selasa, Ushakov mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow menghargai keputusan Beijing untuk tidak berpartisipasi dalam acara tersebut, yang oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov digambarkan sebagai “parodi negosiasi.”
Swiss telah mengundang China ke KTT Ukraina, namun Beijing belum mengonfirmasi apakah mereka akan mengirimkan delegasi.
China sebelumnya telah menekankan diskusi mengenai resolusi damai konflik Ukraina harus melibatkan Rusia.
Bulan lalu, Presiden Putin mengatakan dia siap untuk solusi diplomatik, namun mengadakan perundingan tanpa Moskow adalah “omong kosong.”
Dia menekankan meskipun Rusia tidak diundang ke KTT Swiss, pada saat yang sama ditekankan bahwa “tidak mungkin menyelesaikan apa pun” tanpa Rusia.
KTT tersebut, yang dijadwalkan pada 15-16 Juni di Burgenstock Resort dekat Lucerne, diperkirakan akan membahas usulan peta jalan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengakhiri konflik dengan Rusia.
Lebih dari 160 negara telah diundang untuk ambil bagian, termasuk anggota G7, G20, BRICS, dan Uni Eropa (UE). Namun Rusia belum diundang dalam perundingan tersebut.
Pada Jumat, juru bicara kepresidenan Afrika Selatan Vincent Magwenya mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Cyril Ramaphosa tidak akan ambil bagian dalam KTT Swiss karena “proses konstitusional” di negaranya setelah pemilu presiden.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva juga memutuskan tidak menghadiri acara tersebut karena tidak melibatkan kedua pihak dalam konflik, CNN Brasil melaporkan pada Kamis (16/5/2024).
Menurut outlet tersebut, Bern menyampaikan undangan melalui Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira selama pertemuan bilateral dengan Anggota Dewan Swiss Ignacio Cassis pada tanggal 30 April.
Sumber yang dekat dengan Vieira mengatakan kepada CNN bahwa Cassis bersikeras agar Lula hadir di konferensi tersebut, menyoroti pengaruh Brasil di antara negara-negara berkembang.
Namun, Lula memutuskan delegasi Brasil pada KTT tersebut tidak akan dipimpin presiden. Menurutnya, tidak masuk akal menghadiri pertemuan yang tidak melibatkan Rusia, menurut outlet tersebut yang mengutip sumber diplomatik.
China adalah anggota utama BRICS lainnya yang mungkin akan mengabaikan pertemuan Swiss, menurut Yury Ushakov, asisten presiden Rusia untuk urusan internasional.
Menjelang kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke China pada Selasa, Ushakov mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow menghargai keputusan Beijing untuk tidak berpartisipasi dalam acara tersebut, yang oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov digambarkan sebagai “parodi negosiasi.”
Swiss telah mengundang China ke KTT Ukraina, namun Beijing belum mengonfirmasi apakah mereka akan mengirimkan delegasi.
China sebelumnya telah menekankan diskusi mengenai resolusi damai konflik Ukraina harus melibatkan Rusia.
Bulan lalu, Presiden Putin mengatakan dia siap untuk solusi diplomatik, namun mengadakan perundingan tanpa Moskow adalah “omong kosong.”
Dia menekankan meskipun Rusia tidak diundang ke KTT Swiss, pada saat yang sama ditekankan bahwa “tidak mungkin menyelesaikan apa pun” tanpa Rusia.
(sya)
tulis komentar anda