Usai Hagia Sophia, Erdogan Ubah Gereja Kuno Chora Menjadi Masjid
Selasa, 14 Mei 2024 - 10:23 WIB
“Sangat penting untuk melestarikan nilai budaya unik dari monumen yang terdaftar sebagai warisan dunia UNESCO ini, agar tetap dapat diakses oleh semua pengunjung.”
Gereja Chora diubah menjadi Masjid Kariye setengah abad setelah penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453 oleh Turki Ottoman.
Sebelumnya, gereja itu diubah menjadi Museum Kariye setelah Perang Dunia II, ketika Turki berusaha menciptakan republik yang lebih sekuler dari abu Kesultanan Ottoman.
Erdogan pada tahun 2020 memerintahkan bangunan tersebut diubah menjadi tempat ibadah umat Islam.
Perintah tersebut dikeluarkan menyusul keputusan kontroversial serupa mengenai Katedral Hagia Sophia yang dilindungi UNESCO di Istanbul.
Pada saat Masjid Kariye dibuka kembali pada tanggal 6 Mei, Kementerian Luar Negeri Yunani menyebut tindakan tersebut sebagai “provokasi”.
Erdogan mengatakan pada hari Senin bahwa dia “sangat mementingkan” untuk “melindungi monumen apa pun yang merupakan warisan budaya UNESCO dan membuatnya dapat diakses demi kepentingan bangsa kita dan seluruh umat manusia.”
Konversi tersebut dipandang sebagai bagian dari upaya Erdogan untuk menggalang pendukungnya yang lebih konservatif dan nasionalis. Partai AKP yang dipimpin Erdogan mempunyai akar Islam.
Gereja Jadi Masjid
Gereja Chora diubah menjadi Masjid Kariye setengah abad setelah penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453 oleh Turki Ottoman.
Sebelumnya, gereja itu diubah menjadi Museum Kariye setelah Perang Dunia II, ketika Turki berusaha menciptakan republik yang lebih sekuler dari abu Kesultanan Ottoman.
Erdogan pada tahun 2020 memerintahkan bangunan tersebut diubah menjadi tempat ibadah umat Islam.
Perintah tersebut dikeluarkan menyusul keputusan kontroversial serupa mengenai Katedral Hagia Sophia yang dilindungi UNESCO di Istanbul.
Pada saat Masjid Kariye dibuka kembali pada tanggal 6 Mei, Kementerian Luar Negeri Yunani menyebut tindakan tersebut sebagai “provokasi”.
Erdogan mengatakan pada hari Senin bahwa dia “sangat mementingkan” untuk “melindungi monumen apa pun yang merupakan warisan budaya UNESCO dan membuatnya dapat diakses demi kepentingan bangsa kita dan seluruh umat manusia.”
Konversi tersebut dipandang sebagai bagian dari upaya Erdogan untuk menggalang pendukungnya yang lebih konservatif dan nasionalis. Partai AKP yang dipimpin Erdogan mempunyai akar Islam.
Sasaran Perdagangan
tulis komentar anda