Mutilasi 30 Orang, Pemimpin Aliran Sesat yang Dijuluki Jagal Manusia Ini Dipenjara Seumur Hidup
Minggu, 12 Mei 2024 - 13:37 WIB
Hakim mengatakan tindakan Gustavson sebagai “jagal manusia” dimotivasi oleh gabungan antara kepuasan seksual dan imbalan finansial.
Salah satu tindakan paling keji melibatkan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun pada tahun 2017, yang diikat dan disiksa oleh Gustavson menggunakan alat kebiri ternak.
Gustavson telah menjalankan operasi menjijikkan di situs webnya dari flat bawah tanahnya di London, di mana bagian tubuh yang disimpan di dalam freezer juga ditemukan.
Tim forensik juga menemukan organ vital Gustavson di dalam laci, yang sudah ada di sana empat tahun setelah dia memotongnya dengan pisau.
Juga ada dalam daftar penemuan yang suram—sepasang testis manusia yang disimpan dalam wadah mentega bertanda “jamur bolete” dengan instruksi “jangan dicairkan”.
“Marius Gustavson mengabaikan risiko melakukan operasi yang tidak perlu pada pria rentan demi kepuasan seksual dan keuntungan finansial,” kata Jaksa Kate Mulholland, seperti dikutip dari news.com.au, Minggu (12/5/2024).
“Dia secara aktif merekrut peserta melalui situsnya dan dibayar untuk menyiarkan rekaman prosedur biadab tersebut,” ujarnya.
“Meskipun para korban dalam kasus ini tampaknya menyetujui operasi dan amputasi, korban yang dengan berani melaporkan penyerangannya kepada polisi menyatakan penyesalan yang serius mengenai prosedur yang dilakukan dan dampak jangka panjang yang ditimbulkan terhadap dirinya. Hal ini dengan jelas menekankan mengapa praktik semacam itu melanggar hukum.”
Beratnya hukuman pada Gustason harus menjadi peringatan bagi orang lain bahwa melakukan modifikasi tubuh secara ekstrem adalah melanggar hukum dan jaksa tidak akan ragu untuk menuntut kejahatan yang mengerikan ini.
Enam terdakwa lainnya juga dijatuhi hukuman dengan peran yang bervariasi, mulai dari partisipasi fisik dalam mutilasi hingga membantu operasi.
Salah satu tindakan paling keji melibatkan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun pada tahun 2017, yang diikat dan disiksa oleh Gustavson menggunakan alat kebiri ternak.
Gustavson telah menjalankan operasi menjijikkan di situs webnya dari flat bawah tanahnya di London, di mana bagian tubuh yang disimpan di dalam freezer juga ditemukan.
Tim forensik juga menemukan organ vital Gustavson di dalam laci, yang sudah ada di sana empat tahun setelah dia memotongnya dengan pisau.
Juga ada dalam daftar penemuan yang suram—sepasang testis manusia yang disimpan dalam wadah mentega bertanda “jamur bolete” dengan instruksi “jangan dicairkan”.
“Marius Gustavson mengabaikan risiko melakukan operasi yang tidak perlu pada pria rentan demi kepuasan seksual dan keuntungan finansial,” kata Jaksa Kate Mulholland, seperti dikutip dari news.com.au, Minggu (12/5/2024).
“Dia secara aktif merekrut peserta melalui situsnya dan dibayar untuk menyiarkan rekaman prosedur biadab tersebut,” ujarnya.
“Meskipun para korban dalam kasus ini tampaknya menyetujui operasi dan amputasi, korban yang dengan berani melaporkan penyerangannya kepada polisi menyatakan penyesalan yang serius mengenai prosedur yang dilakukan dan dampak jangka panjang yang ditimbulkan terhadap dirinya. Hal ini dengan jelas menekankan mengapa praktik semacam itu melanggar hukum.”
Beratnya hukuman pada Gustason harus menjadi peringatan bagi orang lain bahwa melakukan modifikasi tubuh secara ekstrem adalah melanggar hukum dan jaksa tidak akan ragu untuk menuntut kejahatan yang mengerikan ini.
Enam terdakwa lainnya juga dijatuhi hukuman dengan peran yang bervariasi, mulai dari partisipasi fisik dalam mutilasi hingga membantu operasi.
tulis komentar anda