Donald Trump Samakan Pemerintahan Biden dengan Nazi, Ini Alasannya
Senin, 06 Mei 2024 - 08:52 WIB
WASHINGTON - Donald Trump mengatakan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertindak seperti polisi rahasia Nazi untuk mencegahnya memenangkan pemilu tahun ini.
“Orang-orang ini menjalankan pemerintahan Gestapo,” kata mantan presiden AS itu kepada para donor Partai Republik di sebuah acara di Florida pada akhir pekan lalu, menurut rekaman audio yang dibagikan ke beberapa media nasional.
“Dan itu satu-satunya yang mereka miliki. Dan menurut pendapat mereka, itulah satu-satunya cara mereka akan menang," lanjut Trump, seperti dikutip Reuters, Senin (6/5/2024).
Trump saat ini menghadapi empat kasus pidana, termasuk persidangan yang sedang berlangsung di New York atas dugaan kesalahan pelaporan pembayaran "uang tutup mulut" kepada bintang porno Stormy Daniels.
Selain kasus New York, mantan presiden dan bakal calon presiden dari Partai Republik yang akan menantang Biden pada bulan November ini juga menghadapi dua kasus federal terkait dugaan penghasutan kerusuhan 6 Januari 2021 di Capitol Hill, dan dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia.
Dia juga menghadapi dakwaan pemerasan di negara bagian Georgia atas upayanya menentang kemenangan elektoral Biden di negara bagian tersebut pada tahun 2020.
Trump telah menggambarkan keempat kasus tersebut sebagai bagian dari rencana Partai Demokrat untuk mendepaknya dari pencalonan presiden AS.
Selama hampir tiga minggu, persidangan di New York telah secara efektif menghentikan kampanye Trump, memaksa bakal capres Partai Republik itu untuk lebih banyak melewatkan pertemuan massa yang biasa dia lakukan.
“Orang-orang ini menjalankan pemerintahan Gestapo,” kata mantan presiden AS itu kepada para donor Partai Republik di sebuah acara di Florida pada akhir pekan lalu, menurut rekaman audio yang dibagikan ke beberapa media nasional.
“Dan itu satu-satunya yang mereka miliki. Dan menurut pendapat mereka, itulah satu-satunya cara mereka akan menang," lanjut Trump, seperti dikutip Reuters, Senin (6/5/2024).
Trump saat ini menghadapi empat kasus pidana, termasuk persidangan yang sedang berlangsung di New York atas dugaan kesalahan pelaporan pembayaran "uang tutup mulut" kepada bintang porno Stormy Daniels.
Selain kasus New York, mantan presiden dan bakal calon presiden dari Partai Republik yang akan menantang Biden pada bulan November ini juga menghadapi dua kasus federal terkait dugaan penghasutan kerusuhan 6 Januari 2021 di Capitol Hill, dan dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia.
Dia juga menghadapi dakwaan pemerasan di negara bagian Georgia atas upayanya menentang kemenangan elektoral Biden di negara bagian tersebut pada tahun 2020.
Trump telah menggambarkan keempat kasus tersebut sebagai bagian dari rencana Partai Demokrat untuk mendepaknya dari pencalonan presiden AS.
Selama hampir tiga minggu, persidangan di New York telah secara efektif menghentikan kampanye Trump, memaksa bakal capres Partai Republik itu untuk lebih banyak melewatkan pertemuan massa yang biasa dia lakukan.
tulis komentar anda