8 Sekte Sesat dan Populer di Korea Selatan, Mayoritas Beranggotakan Ratusan Ribu Orang
Sabtu, 04 Mei 2024 - 19:19 WIB
Gereja Hanol mengambil pengaruh besar dari agama Buddha, memprioritaskan kebangkitan diri serupa dengan ajaran Buddha. Namun, kelompok ini membedakan dirinya dengan menganjurkan keterlibatan sosial yang aktif dibandingkan menempuh jalan tertutup menuju pencerahan spiritual.
Dengan fokus untuk mempromosikan kecerahan, kebenaran, harmoni, dan kebenaran, Gereja Hanol berupaya untuk terlibat dengan masyarakat sambil mematuhi prinsip-prinsip Buddhis. Gereja ini tidak secara eksplisit diidentifikasi sebagai gereja Kristen, Budha, atau perdukunan, melainkan sebuah agama yang menyelaraskan dirinya dengan cita-cita Budha sambil menganut pendekatan uniknya terhadap spiritualitas dan keterlibatan sosial.
Foto/Wikipedia
Gereja ini dikenal juga dengan nama Holy Spirit Association for the Unification of World Christianity atau “Moonies,” merupakan sebuah gerakan keagamaan yang didirikan oleh Sun Myung Moon di Korea Selatan pada tahun 1954. Dengan perkiraan keanggotaan yang sulit dipastikan, Gereja Unifikasi hadir di lebih dari 100 negara.
Gereja mendapat perhatian karena ajarannya tentang teologi Kristen yang unik dan praktik pernikahan massal. Moon, lahir pada tahun 1920, mengaku mendapat penglihatan dari Yesus Kristus yang memerintahkannya untuk menyelesaikan pekerjaan Kristus yang belum selesai. Meski menghadapi kontroversi, termasuk tuduhan aliran sesat dan masalah hukum seperti penggelapan pajak, Gereja Unifikasi terus berkembang secara internasional dan mendirikan berbagai organisasi yang selaras dengan cita-cita Moon. Moon meninggal dunia pada tahun 2012, meninggalkan warisan yang kompleks dan jumlah pengikut yang tidak dapat ditentukan.
Good News Mission adalah gerakan keagamaan baru berbasis Kristen di Korea Selatan yang didirikan pada tahun 1971 oleh Pastor Park Ock-soo. Sekolah ini awalnya merupakan sekolah misionaris dan sejak itu berkembang hingga mencakup 178 gereja di Korea Selatan dan 582 gereja internasional. Gerakan ini berfokus pada penginjilan, pelatihan misionaris, dan pengiriman pendeta dan misionaris ke seluruh dunia.
Namun, lembaga ini menghadapi kritik dan kontroversi, termasuk tuduhan praktik rekrutmen yang menyesatkan dan klaim kepemimpinan yang mengendalikan. Beberapa mantan anggota dan pendeta menjulukinya sebagai aliran sesat. Misi Kabar Baik menekankan konsep dosa asal, sehingga menimbulkan perdebatan tentang sejauh mana dosa pribadi dan perlunya pengakuan dosa. Meskipun mendapat kritik, organisasi ini tetap bersifat Tritunggal, Reformed, dan menekankan keselamatan karena anugerah melalui iman kepada Yesus Kristus.
Dengan fokus untuk mempromosikan kecerahan, kebenaran, harmoni, dan kebenaran, Gereja Hanol berupaya untuk terlibat dengan masyarakat sambil mematuhi prinsip-prinsip Buddhis. Gereja ini tidak secara eksplisit diidentifikasi sebagai gereja Kristen, Budha, atau perdukunan, melainkan sebuah agama yang menyelaraskan dirinya dengan cita-cita Budha sambil menganut pendekatan uniknya terhadap spiritualitas dan keterlibatan sosial.
3. Gereja Unifikasi
Foto/Wikipedia
Gereja ini dikenal juga dengan nama Holy Spirit Association for the Unification of World Christianity atau “Moonies,” merupakan sebuah gerakan keagamaan yang didirikan oleh Sun Myung Moon di Korea Selatan pada tahun 1954. Dengan perkiraan keanggotaan yang sulit dipastikan, Gereja Unifikasi hadir di lebih dari 100 negara.
Gereja mendapat perhatian karena ajarannya tentang teologi Kristen yang unik dan praktik pernikahan massal. Moon, lahir pada tahun 1920, mengaku mendapat penglihatan dari Yesus Kristus yang memerintahkannya untuk menyelesaikan pekerjaan Kristus yang belum selesai. Meski menghadapi kontroversi, termasuk tuduhan aliran sesat dan masalah hukum seperti penggelapan pajak, Gereja Unifikasi terus berkembang secara internasional dan mendirikan berbagai organisasi yang selaras dengan cita-cita Moon. Moon meninggal dunia pada tahun 2012, meninggalkan warisan yang kompleks dan jumlah pengikut yang tidak dapat ditentukan.
4. Misi Kabar Baik (Good News Mission)
Good News Mission adalah gerakan keagamaan baru berbasis Kristen di Korea Selatan yang didirikan pada tahun 1971 oleh Pastor Park Ock-soo. Sekolah ini awalnya merupakan sekolah misionaris dan sejak itu berkembang hingga mencakup 178 gereja di Korea Selatan dan 582 gereja internasional. Gerakan ini berfokus pada penginjilan, pelatihan misionaris, dan pengiriman pendeta dan misionaris ke seluruh dunia.
Namun, lembaga ini menghadapi kritik dan kontroversi, termasuk tuduhan praktik rekrutmen yang menyesatkan dan klaim kepemimpinan yang mengendalikan. Beberapa mantan anggota dan pendeta menjulukinya sebagai aliran sesat. Misi Kabar Baik menekankan konsep dosa asal, sehingga menimbulkan perdebatan tentang sejauh mana dosa pribadi dan perlunya pengakuan dosa. Meskipun mendapat kritik, organisasi ini tetap bersifat Tritunggal, Reformed, dan menekankan keselamatan karena anugerah melalui iman kepada Yesus Kristus.
5. Gereja Pusat Manmin
Gereja Pusat Manmin, didirikan pada tahun 1982 oleh Pendeta Lee Jae-rock Lee dengan 12 pengikut awal, berkembang hingga mencakup 130.000 anggota pada tahun 2018. Sementara beberapa orang menganggap Pendeta Lee sebagai makhluk ilahi dengan kekuatan ajaib, organisasi-organisasi Kristen arus utama mengutuk gereja tersebut sebagai bidaah karena untuk klaim penyembuhan ajaibnya.
tulis komentar anda