Presiden Belarusia Akan Mundur Setelah Referendum
Selasa, 18 Agustus 2020 - 09:30 WIB
MINSK - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko akan menggelar pemilu baru dan menyerahkan kekuasaan setelah referendum konstitusi. Janji itu diungkapkan untuk meredakan unjuk rasa dan mogok kerja yang menajdi tantangan terbesar dalam pemerintahannya.
Dia memberikan tawaran setelah politisi oposisi di pengasingan, Sviatlana Tsikhanouskaya menyatakan dia siap memimpin negara itu.
Lukashenko saat ini menghadapi tekanan untuk mengundurkan diri dari pengunjuk rasa yang meneriakkan "mundur" di pabrik yang menjadi kebanggaan model ekonomi ala Soviet dan selama ini jadi basis utama pendukungnya.
Dia menghadapi ancaman sanksi dari Uni Eropa (UE) setelah kekerasan terhadap demonstran pekan lalu. Pengunjuk rasa memprotes kemenangan Lukashenko dalam pemilu dan dia menyebut hasil resmi menunjukkan dia meraih 80% suara.
Para pejabat di Washington dan UE ingin Rusia tidak mencampuri situasi di Belarusia setelah Moskow menyatakan pada Lukashenko bahwa Rusia siap memberi bantuan militer melawan ancaman eksternal.
Rusia terus mengamati dari dekat perkembangan situasi di negara itu karena Belarusia menjadi tempat jaringan pipa yang membawa ekspor energi Rusia ke Barat dan dianggap Moskow sebagai zona penyangga terhadap NATO.
Lukashenko dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbicara dua kali pada akhir pekan ini. (Baca Juga: Israel Setujui Mega Proyek Pemukiman Yahudi, Termasuk Jalan Penghubung)
Sebagai mantan manajer pertanian kolektif Soviet, Lukashenko menggunakan bahasa kasar untuk berbicara dengan para pekerja. "Kita telah menggelar pemilu. Hingga Anda membunuh saya maka tidak akan ada pemilu baru," ujar dia.
Namun dia menawarkan referendum. "Kita akan membawa perubahan pada referendum, dan saya akan menyerahkan wewenang konstitusional saya. Tapi tidak dengan tekanan atau karena jalanan," ujar dia. (Baca Infografis: Merdeka Pak Jokowi! Ini Saran Pelaku Usaha untuk Ekonomi RI)
"Ya saya bukan santo. Kalian tahu sisi keras saya. Saya tidak abadi. Tapi jika Anda menurunkan presiden pertama kalian akan menurunkan negara-negara tetangga dan semua sisanya," papar dia. (Lihat Video: Warga Antusias Beri Penghormatan Pada Merah Putih Pukul 10.17 WIB)
Dia memberikan tawaran setelah politisi oposisi di pengasingan, Sviatlana Tsikhanouskaya menyatakan dia siap memimpin negara itu.
Lukashenko saat ini menghadapi tekanan untuk mengundurkan diri dari pengunjuk rasa yang meneriakkan "mundur" di pabrik yang menjadi kebanggaan model ekonomi ala Soviet dan selama ini jadi basis utama pendukungnya.
Dia menghadapi ancaman sanksi dari Uni Eropa (UE) setelah kekerasan terhadap demonstran pekan lalu. Pengunjuk rasa memprotes kemenangan Lukashenko dalam pemilu dan dia menyebut hasil resmi menunjukkan dia meraih 80% suara.
Para pejabat di Washington dan UE ingin Rusia tidak mencampuri situasi di Belarusia setelah Moskow menyatakan pada Lukashenko bahwa Rusia siap memberi bantuan militer melawan ancaman eksternal.
Rusia terus mengamati dari dekat perkembangan situasi di negara itu karena Belarusia menjadi tempat jaringan pipa yang membawa ekspor energi Rusia ke Barat dan dianggap Moskow sebagai zona penyangga terhadap NATO.
Lukashenko dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbicara dua kali pada akhir pekan ini. (Baca Juga: Israel Setujui Mega Proyek Pemukiman Yahudi, Termasuk Jalan Penghubung)
Sebagai mantan manajer pertanian kolektif Soviet, Lukashenko menggunakan bahasa kasar untuk berbicara dengan para pekerja. "Kita telah menggelar pemilu. Hingga Anda membunuh saya maka tidak akan ada pemilu baru," ujar dia.
Namun dia menawarkan referendum. "Kita akan membawa perubahan pada referendum, dan saya akan menyerahkan wewenang konstitusional saya. Tapi tidak dengan tekanan atau karena jalanan," ujar dia. (Baca Infografis: Merdeka Pak Jokowi! Ini Saran Pelaku Usaha untuk Ekonomi RI)
"Ya saya bukan santo. Kalian tahu sisi keras saya. Saya tidak abadi. Tapi jika Anda menurunkan presiden pertama kalian akan menurunkan negara-negara tetangga dan semua sisanya," papar dia. (Lihat Video: Warga Antusias Beri Penghormatan Pada Merah Putih Pukul 10.17 WIB)
(sya)
tulis komentar anda